QRIS Bantu Lyna Atur Keuangan, Cash Flow Kerajinan Perca Terjaga

Semarang, IDN Times - Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi penyelamat para pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) ketika transaksi mereka meningkat. Pasalnya, dengan QRIS mereka tidak perlu menghitung atau membawa pulang uang tunai (cash) dalam jumlah besar dan banyak.
1. QRIS meningkatkan penjualan UMKM

Manfaat tersebut ikut dirasakan oleh Lyna Windiarti, pemilik UMKM Double Eight Craft di Semarang, Jawa Tengah. Usahanya yang fokus memproduksi kerajinan tangan berbahan limbah perca itu berkembang dan meningkat setelah menggunakan QRIS.
Meski gaptek, ia tidak malu belajar dan mengikuti perkembangan teknologi industri keuangan dan transaksi.
"Wah saya ini kolonial (tidak lagi millennial), gak mudeng teknologi. Saya minta tolong anak saya untuk ngajari (mengajari) saya. Ya pelan-pelan bisa. Usaha di era saat ini juga harus mengikuti perkembangan zaman. Kalau tidak, ya akan susah. Alhamdulillah, adanya QRIS meskipun itu dianggap hal simpel, tapi pengaruhnya lumayan untuk penjualan, apalagi saat pameran," kata perempuan 47 tahun itu kepada IDN Times.
2. Pengelolaan keuangan lebih matang

Selain kemudahan transaksi untuk pelanggan, Lyna mengaku keberadaan QRIS berdampak pada pengelolaan keuangan diri dan usahanya, yang kini menjadi UMKM Mitra Binaan BRI.
Menurut Lyna, setiap transaksi melalui QRIS, pencatatan keuangan bisa dilakukan secara otomatis sehingga memudahkan dalam pemantauan dan pengelolaan keuangan.
"Kalau pembayaran via QRIS uang langsung masuk ke tabungan bank. Pengelolaan keuangan mudah dan terkontrol. Dulu, sebelum pakai QRIS. Tangan gatal kalau pegang uang banyak. Penginnya ke sana, kemari, jajan, pokoknya gak terkontrol juga uangnya dan cash flow," akunya yang merintis usaha tersebut sejak 2017.
3. Target transaksi QRIS tumbuh 30 persen
Dari laporan BRI, pembayaran QRIS BRI meningkat 12,18 persen secara tahunan (year on year/y-o-y) sepanjang tahun 2022. Transaksi QRIS BRI pada tahun itu mencapai Rp7,4 triliun.
Bank BRI menargetkan pertumbuhan 30 persen transaksi QRIS tahun 2023.
Bank BRI optimistis transaksi digital melalui QRIS terus meningkat, yang sejalan dengan instrukri Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk mendorong penggunaan QRIS dalam meningkatkan transaksi pelaku UMKM di Indonesia.
4. QRIS bisa digunakan di 4 negara

QRIS merupakan standardisasi pembayaran melalui QR Code untuk beragam pembayaran, baik e-wallet atau bank. Bagi pelaku UMKM, QRIS yang digunakan secara nasional sejak 1 Januari 2020 itu menjadi pilihan metode pembayaran yang praktis.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), pengguna QRIS mencapai 28,75 juta pengguna tahun 2022. Jumlah tersebut bertambah 15,95 juta pengguna dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BI menargetkan pengguna QRIS pada 2023 sebanyak 45 juta pengguna dengan nilai transaksi mencapai Rp1 miliar atau naik 15 juta pengguna dibandingkan tahun 2022. Tak berhenti di situ, BI juga menargetkan QRIS bisa digunakan di empat negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.