Cerita Diaspora di Jerman Rayakan Idul Adha Tanpa Sembelih Hewan Kurban

Semarang, IDN Times - Perayaan Hari Iduladha selalu identik dengan penyembelihan hewan kurban, termasuk di Indonesia. Namun, kondisi tersebut berbeda dan tidak dapat ditemui jika tinggal di Benua Eropa.
1. Wahid lewatkan momen jadi panitia kurban
Adalah Wahid Abdulrahman, seorang diaspora asal Indonesia yang selama dua tahun terakhir tidak bisa merayakan Iduladha di Tanah Air. Ia bersama keluarganya harus merantau ke Frankfurt, Jerman.
Dosen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang tersebut meninggalkan Kota Semarang dua tahun lalu untuk melanjutkan studi di Universitas Goethe Frankfurt.
Baca Juga: 46 Lokasi Salat Idul Adha Muhammadiyah di Semarang Digelar 9 Juli 2022
2. Tidak ada penyembelihan hewan kurban di Jerman
Saat dihubungi IDN Times, Minggu (10/7/2022), Wahid mengungkapkan, momen yang terlewatkan setiap Hari Idul Adha tiba adalah ia tidak lagi merasakan hiruk pikuk menjadi panitia kurban.
‘’Dua tahun ini harus absen menjadi panitia penyembelihan kurban di Semarang. Sekarang di Jerman kami sebagai minoritas yang merayakan Idul Adha,’’ ungkapnya.
Suasana Hari Iduladha di Jerman memang berbeda dengan di Indonesia. Tidak ada penyembelihan sapi dan kambing di masjid atau tempat-tempat penyembelihan yang diselenggarakan oleh panitia kurban.
‘’Di Jerman tidak memungkinkan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban secara terbuka. Sebab, tempat, alat, dan penyembelih sangat terstandarisasi serta diatur secara ketat oleh pemerintah,’’ jelas Wahid.
Editor’s picks
3. Kebersamaan diaspora salat id di Negeri Panzer
Oleh karena itu, sebagian besar diaspora muslim di Jerman lebih memilih untuk membeli hewan kurban untuk disembelih dan dibagikan di Tanah Air.
Kendati demikian, bukan berarti Iduladha di Jerman tanpa kemeriahan dan makna. Momen penyembelihan kurban yang umumnya menjadi sarana orang berkumpul tergantikan dengan semangat kebersamaan para diaspora sebagai minoritas di Negeri Panzer.
Seperti pada Sabtu (9/7/2022), komunitas diaspora muslim di sejumlah kota yang menjadi wilayah kerja KJRI Frankfurt seperti Munich, Stuttgart, Bonn, Nuremberg, Kassel, dan Bochum-Dortmund menyelenggarakan salat Iduladha. Para perantau muslim dari berbagai negara di Jerman menjalankan salat id bersama-sama dengan penuh kebahagiaan.
Setelah salat berbagai kegiatan diselenggarakan secara tatap muka, saling berbagi dan memperkuat persaudaraan.
4. Warga muslim berkumpul di taman kota
Konjen RI di Frankfurt, Acep Somantri menuturkan, Iduladha menjadi momentum untuk meningkatkan sikap kepedulian dan pengorbanan terhadap sesama yang membutuhkan. Ini khususnya untuk kemajuan masyarakat baik yang tinggal di Indonesia maupun di Jerman.
Pada kesempatan tersebut, ratusan diaspora muslim menggelar silaturahmi di salah satu taman kota Miquella Lage yang diprakarsai oleh Masjid Indonesia Frankfurt. Setiap keluarga membawa makanan khas Indonesia yang kemudian dinikmati bersama.
Ketua DKM Masjid Indonesia Frankfurt, Fiddinul Hayat menyampaikan, bahwa Iduladha kali tahun 2022 menjadi ajang bagi masyarakat muslim Indonesia di Frankfurt dan sekitarnya untuk memperkuat silaturahmi secara fisik setelah dua tahun terakhir terkendala karena pandemik COVID-19.
Baca Juga: Ini Aturan Berkurban Saat Idul Adha di Semarang, Antisipasi Virus PMK