Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 Daerah

Ada 15 indikator penetapan zonasi virus corona

Semarang, IDN Times - Lima kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah menjadi zona merah dalam penyebaran COVID-19. Kondisi itu berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19 Pusat per 27 September 2020.

Melansir data dari Satgas Penanganan COVID-19 Pusat, ada 62 kabupaten/kota dengan risiko tinggi atau masuk dalam zona merah penyebaran virus corona. Kemudian, 305 kabupaten/kota dengan risiko sedang atau masuk zona oranye, 112 kabupaten/kota dengan risiko rendah, dan 35 kabupaten/kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru atau masuk zona hijau. 

Dari jumlah tersebut, di Jateng ada 5 kabupaten/kota masuk zona merah, 29 kabupaten/kota masuk zona oranye, dan satu kabupaten/kota masuk zona kuning. 

1. Kabupaten Kebumen, Kendal, Pati, Semarang, dan Kota Pekalongan masuk zona merah

Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 DaerahPetugas medis menunjukkan sampel darah saat rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Partai Golkar menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara gratis bagi wartawan, kader, dan masyarakat guna memastikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Setiawan

Lima daerah yang masuk zona merah antara lain, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pati, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Semarang.

Melansir dari laman corona.jatengprov.go.id, per Kamis (1/10/2020), di Kabupaten Kebumen terdapat 595 kasus positif yang terkonfirmasi, terdiri atas 317 kasus pasien positif yang masih dirawat, 266 pasien sembuh, dan 12 pasien meninggal.

Kemudian, di Kabupaten Kendal ada 1.025 kasus positif yang terkonfirmasi terdiri atas 316 kasus pasien positif yang masih dirawat, 659 pasien sembuh, 50 pasien meninggal.

Untuk Kabupaten Pati ada 352 kasus positif yang terkonfirmasi terdiri atas 68 kasus pasien positif yang masih dirawat, 215 pasien sembuh, dan 69 pasien meninggal.

Lalu, di Kota Pekalongan ada 167 kasus positif yang terkonfirmasi terdiri atas 65 kasus pasien positif yang masih dirawat, 85 pasien sembuh, dan 17 pasien meninggal.

Sedangkan, di Kabupaten Semarang ada 842 kasus positif yang terkonfirmasi terdiri atas 126 kasus pasien positif yang masih dirawat, 660 pasien sembuh, dan 56 pasien meninggal.

2. Ada 15 indikator yang digunakan Satgas Penanganan COVID-19 dalam menentukan warna zona

Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 DaerahJuru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (Dok.Biro Pers Kepresidenan)

Melansir laman covid.go.id, untuk menentukan warna zona di kabupaten/kota, Satgas Penanganan COVID-19 Pusat menggunakan 15 indikator kesehatan masyarakat yang terdiri atas 11 indikator epidemiologi, 2 surveilans kesehatan masyarakat, dan 2 pelayanan kesehatan. 

Adapun, indikator yang menentukan di antaranya, penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak, penurunan jumlah kasus kontak erat dan suspek selama 2 minggu terakhir dari puncak, penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak.

Kemudian, penurunan jumlah meninggal dari kasus kontak erat dan suspek selama 2 minggu terakhir dari puncak dan penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak. 

Baca Juga: 7 Hari Luhut Tangani COVID-19, Kasus di 9 Provinsi Naik, Juga Jateng

3. Ganjar mengklaim Jateng tidak ada zona merah

Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 DaerahDok. Humas Pemprov Jateng

Kendati demikian, kondisi masih adanya zona merah di Jateng ini bertolak belakang dengan pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Senin (28/9/2020). Pada rapat rutin koordinasi percepatan penanganan COVID-19 di Gradhika Bhakti Praja kompleks kantor Pemprov Jateng, Ganjar mengatakan, jika pada pekan ke-39 atau dihitung sejak pandemik diperkirakan muncul pada Januari 2020, saat ini tak ada satu daerah di Jawa Tengah berstatus sebagai zona merah.

"Ada beberapa hal yang kami bahas dalam rapat ini. Pertama evaluasi mingguan tentang penyebaran COVID-19. Alhamdulillah datanya cukup bagus, pada pekan ke-39 hari ini, data kita menyebutkan tidak ada yang merah," katanya melalui keterangan resmi yang diterima IDN Times, Senin (28/9/2020).

Beberapa daerah yang sebelumnya berstatus sebagai zona merah, lanjut Ganjar, sudah berangsur-angsur membaik. Seperti Kota Semarang dengan penurunan kasus cukup bagus sehingga membuat daerah itu kini berwarna oranye. Pun dengan daerah-daerah lain yang sebelumnya mendapat perhatian, kini berangsur membaik.

"Namun ada beberapa daerah yang menjadi perhatian salah satunya Banyumas. Banyumas naik karena kemarin ada klaster pondok pesantren. Sekarang kami bantu penanganannya, termasuk Kebumen yang juga kami bantu," terangnya.

4. Kabupaten Kebumen dan Banyumas jadi perhatian Pemprov Jateng

Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 Daerahilustrasi santri salat berjamaah dengan jarak satu meter. IDN Times/Zainul Arifin

Meski begitu, Ganjar juga menyoroti terkait beberapa kejadian luar biasa yang terjadi di Jawa Tengah selama dua pekan terakhir.

Kejadian dangdutan di Kota Tegal, pengajian di Pekalongan dan Pemalang hingga terbaru lomba volly ball di Kabupaten Brebes menjadi perhatian.

5. Dinkes Jateng ungkap 14 daerah masuk zona kuning dan 21 zona oranye

Ganjar: Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng, Satgas: Ada 5 DaerahKepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo. IDN Times/Fariz Fardianto

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa tidak ada daerah berstatus zona merah di Jawa Tengah pada pekan ke-39.

"Data kita, zona merahnya tidak ada. Kondisi saat ini, ada 14 daerah masuk kategori zona kuning dan 21 lainnya zona oranye. Ini suatu peningkatan, karena dua minggu sebelumnya ada 6 daerah di Jateng yang tergolong zona merah, kemudian menurun dan sekarang tidak ada," ungkapnya.

Penurunan kasus di Jawa Tengah, lanjut dia, disebabkan beberapa faktor. Setidaknya, ada 15 indikator yang dapat mempengaruhi daerah dalam hal zonasi.

"Antara lain penurunan kasus penularan, kematian dan lainnya. Ada banyak hal, yang melandasi itu," ucapnya.

Yulianto menerangkan, penurunan kasus di Jawa Tengah saat ini bahkan lebih dari 50 persen dibanding puncak penularan kasus yang terjadi pada minggu ke-36. Hal tersebut turut diikuti dengan penurunan angka kematian yang juga menurun dari puncaknya minggu ke-30 dan saat ini menurun drastis.

"Kalau perilaku masyarakat sudah membaik dan operasi yustisi terus dilakukan, maka ini akan terus membaik," pungkasnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir.  Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus.  Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 di Jateng Tembus 22.435 Kasus 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya