Suasana pilu terlihat saat acara pelepasan jenazah KGPAA Mangkunegara IX di Pura Mangkunegaran pada Minggu (15/8/2021). Para keluarga yang mengenakan baju dan pelayat mengenakan baju adat jawa berwarna hitam lengkap dengan kain jarik yang dipakai.

Jenazah KGPAA Mangkunegara IX diberangkatkan dari Ndalem Agung menuju Astana Girilayu pada pukul 11.00 WIB. Prosesi pelepasan jenazah diwarnai isak tangis keluarga. Pelepasan jenazah diiringi dengan suara gendhing tembang Ketawang Tampur Dudo Kasmaran yang dimainkan 30 abdi dalem.

Sebelum jenazah diberangkatkan, keluarga melakukan tradisi 'brobosan' atau penghormatan terakhir terhadap almarhum. Tradisi ini merupakan tradisi dari zaman mataram.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX atau lebih dikenal dengan Mangkoenagoro IX meninggal dunia pada Jumat (13/8/21) pukul 02.50 WIB, di Jakarta.

KGPAA Mangkunegoro IX lahir di Solo 18 Agustus 1951. Adipati yang akrab disapa Gusti Jiwo bertahta (jumeneng) sebagai Adipati kesembilan di Pura Mangkunegaran pada tanggal 9 Sura 1941 atau lebih dari 30 tahun.

Mangkunegoro IX pernah menikah dengan Sukmawati Soekarnoputri yang juga anak Presiden pertama RI, Soekarno. Almarhum meninggalkan 4 orang putra-putri. Yakni GPH Paundrakarna, GRA Putri Agung Suniwati, Ancillasura Marina Sujiwo dan GPH Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo.

Beliau adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VIII. Pada masa remaja, Mangkoenagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.

Berikut foto prosesi pelepasan jenazah KGPAA Mangkunegara IX di Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Gendhing dan Tradisi yang Menghantarkan Jenazah KGPAA Mangkunegaran IX