Jelang Final Piala Presiden, Legend Jatim dan Jateng Main Bola Bareng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Karanganyar, IDN Times - Menyambut final Piala Presiden 2024, para legenda sepak bola di Indonesia mengelar pertandingan persahabatan di Lapangan Blulukan, Karanganyar, Sabtu (3/8/2024).
Pertandingan antara club legend yakni BHS Legend asal Surabaya dan Mandala FC asal Solo ini diikuti oleh para pemain bola yang berusia lebih dari 50 tahun.
Baca Juga: Main di Kandang, Persis Solo Harus Kalah dari Arema FC
1. Berikan contoh kepada para pemain muda
Founder BHS FC Lagend Ir .H Bambang Harjo Soekartono mengatakan jika pertandingan persahabatan ini sebagai bentuk meningkatkan kualitas permainan sepak bola di Tanah Air. Pihaknya juga ingin mrmberikan contoh kepada anak muda untuk melihat semangat para seniornya yang sudah pensiun tetapi masih memiliki semangat untuk bertanding.
"Tujuannya adalah tentu kita ingin menyemangati persepakbolaan Indonesia, ini yang legend-legend aja yang tingkatnya kualitasnya nasional dan bahkan internasional masih mau bermain drngan all out seperti ini, jadi kita mengharapkan persepakbolaan Indonesia ini terutama yang junior-junior ini dari U16, U19, U21 ini bisa menjuarai kompetisi," ujarnya disela-sela pertandingan.
Dalam pertandkngan tersebut terdapat sejumlah pemain legend Indonsia yang ikut bermain. "Pertandingan ini menurunkan pemain-pemainnya kelasnya sudah kelas arseto dan sebagainya yang dulu pernah berjaya itu hadir. Kemudian BHS Legend juga begitu ada pemainnya Persebaya, ada pemainnya NIAC Mitra, ada pemainnya Assyabaab, Arseto juga, Deltras, dan sebagainya nyumpul jadi satu untuk ikut meramaikan pertandingan persahabatan ini," sambungnya.
2. Pentingnya sarana insfrastruktur di dunua sepak bola
Editor’s picks
Lebih lanjut, Dewan Pakar DPP Partai Gerinda yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat DPD Partai Geridra Jawa Timur tersebut menilai jika pembinaan sepak bola di Indonesia sudah bagus, kendati demikian upaya tersebut tidak dibarengi dengan tersedianya sarana dan prasara yang memadai untuk menampung para bibit-bibit muda tersebut.
"Ini mungkin menurut saya pembinaan sebenarnya cukup bagus hanya permasalahan di insfrastruktur ya, jadi permasalahan sarana dan prasarana yang sangat kuranv di indonesia ini. Jadi ini yang perlu didorong terus sehingga masyarakat itu ingin selalu berlatih untuk sepak bola ini," jelasnya.
"Seperti misalnya di Sidoarjo, Sidoarjo lapangan wc nya gak ada gitu. Jadi lapangan tingkat kecamatan itu wc nya gak ada gitu. Ini lapangan tingkat desa (lapangan Blulukan) mandinya pakai air shower dingin panas, semuanya serba modern semuanya, lha ini yang kita inginkan untik merata di seluruh Indonesia," sambungnya.
Bambang mengatakan jika mimpi besar Presiden terpilih Prabowo Subianto kedepan ingin menjadikan dunia sepak bola di Indonesia bisa menjuarai kompetisi dunia. Hal ini perlu dipersiapkan sejak dini agar talenta-talenta muda di Indonesia yang berbakat tidak sia-sia.
"Dan bahkan pada saat nanti pak prabowo menjadi presiden menginginkan sampai juara dunia kalau perlu. Kenapa kita tidak bisa juara dunia, Denmark itu penduduknya cuma 5 juta tapi dia pernah juara eropa, sedangkan kita pendudukanya 270 juta tapi kita masih belum pernah menjadi juara dunia," pungkas Bambang.
3. Menjalin persaudaraan Jateng dan Jatim
Sementara itu, dikesempatan yang sama Kapten Mandala Legend, Jaka Purnama memgucapkan terima kasih atas kesempatan bertandingan dengan para Legend di Jawa Timur tersebut. Ia mengatakan jika timnya pernah menjuarai kompetisi para Legend di tingkat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini, kami pihak Mandala Legend atas kerauhan (kedatangan) dari BHS Legend, kami juga akan bersilaturahmi untuk memupuk persaudaraan Jatim dan Jateng. Kami juara turnamen dan juara Jateng DIY U40 tahun kemarin," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Fakta Jelang Persis Solo Vs Arema FC di Piala Presiden 2024