2 Hari Di Rumah Saja, Mayoritas Pelaku Usaha di Kudus Pilih Tutup

Pati, Rembang, Blora perlu waspadai lonjakan kasus COVID-19

Kudus, IDN Times - Mayoritas aktivitas usaha di Kabupaten Kudus memilih tidak beroperasional atau tutup untuk mendukung imbauan pemerintah agar di rumah saja selama dua hari, yakni Sabtu (5/6/2021) dan Minggu (6/6/2021). Upaya itu dilakukan demi menekan lonjakan kasus COVID-19 yang sedang terjadi.

1. Masyarakat secara sadar menutup usahanya dan memilih di rumah

2 Hari Di Rumah Saja, Mayoritas Pelaku Usaha di Kudus Pilih Tutuppexels.com/Tim Mossholder

Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kudus, Hartopo mengatakan, pihaknya bersyukur ternyata banyak yang sadar bahwa pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat untuk bisa menekan lonjakan kasus COVID-19. Melalui kebijakan imbauan dua hari di rumah saja ternyata banyak yang mendukung.

‘’Padahal, kami dalam surat edarannya menyebutkan bahwa untuk aktivitas usaha masih dipersilakan jalan. Namun, banyak pula yang sadar bahwa dukungan mereka juga penting untuk menekan kasusnya,’’ ungkapnya melansir Antara, Sabtu (5/6/2021).

Kawasan Alun-alun Kudus yang biasanya ramai pengendara, diketahui pada Sabtu (5/6/2021) cenderung sepi, dibandingkan akhir pekan sebelumnya.

"Mudah-mudahan, Minggu (6/6/2021) juga lebih baik lagi dan yang sadar untuk tetap bertahan di rumah juga bertambah. Jika tidak ada dukungan, tentunya dampaknya dirasakan bersama," ujarnya.

Baca Juga: 22 Polisi di Banyumas COVID-19 dari Pak Bhabin, Satu Polsek Lockdown

2. Sejumlah pertokoan dan kawasan bisnis di Kudus sepi

2 Hari Di Rumah Saja, Mayoritas Pelaku Usaha di Kudus Pilih TutupSekolah, toko-toko, bar, dan restoran di Belanda ditutup karena lockdown. pexels.com/fotografierende

Imbauan agar masyarakat di rumah selama dua hari, akan dievaluasi apakah hasilnya efektif atau tidak. Jika masih diperlukan lagi, kebijakan serupa akan dilanjutkan pada akhir pekan berikutnya karena untuk hari ini (5/6/2021) dinilai terjadi penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah karena jalan-jalan protokol terlihat sepi, dibanding sebelumnya.

Berdasarkan pantauan, toko di kompleks kuliner khas Kudus di Taman Bojana yang berada di pusat Kota Kudus pun banyak yang tutup. Salah satu kios di pintunya tampak tertulis dua hari libur.

"Demi Menyukseskan Imbauan untuk Tetap di Rumah Saja". Demikian halnya PKL di Alun-alun Kudus juga banyak yang tidak berjualan karena suasana kota cukup lengang.

Ada pula tempat usaha yang setiap hari ramai pembeli di Jalan Veteran Kudus juga tutup demi menyukseskan imbauan dua hari di rumah untuk menekan kasus COVID-19.

3. Pasar tradisional beroperasi terbatas

2 Hari Di Rumah Saja, Mayoritas Pelaku Usaha di Kudus Pilih TutupIlustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kepala Dinas Perdagangan, Sudiharti mengakui, tidak ada instruksi kepada pedagang di Taman Bojana untuk tutup, karena sesuai arahan dari bupati untuk sektor ekonomi masih boleh buka.

"Kalaupun mereka tutup, karena kesadaran mereka sendiri bahwa kebijakan tersebut demi kepentingan bersama. Pasar tradisional juga masih buka, meskipun ada yang menyadari sendiri," tuturnya.

Terpisah, sejumlah daerah yang berdekatan dengan wilayah Kabupaten Kudus diminta untuk mewaspadai lonjakan kasus COVID-19.

4. Daerah yang berdekatan dengan Kudus diminta waspada

2 Hari Di Rumah Saja, Mayoritas Pelaku Usaha di Kudus Pilih TutupIlustrasi: Petugas kepolisian menghentikan kendaraan saat melintasi posko penyekatan mudik di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus meningkat hingga 30 persen dalam sepekan. Sehingga, tiga wilayah di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Blora harus mewaspadai kenaikan kasus yang terjadi di Kudus.

‘’Kami meminta forum koordinasi pemerintah daerah untuk aktif mengedukasi pentingnya protokol kesehatan di tengah penurunan kesadaran masyarakat. kendornya protokol kesehatan jangan sampai menyebabkan terjadinya lonjakan COVID-19 seperti di Malaysia dan India,’’ ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Sabtu (5/6/2021).

Selanjutnya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya meminta masyarakat menggelorakan 5M dalam kehidupan, terutama saat hajatan warga atau kegiatan lain yang bisa menimbulkan kerumunan, sebaiknya dihindari. Lalu perlu koordinasi dan kolaborasi lintas sektor dalam penanganan COVID-19.

"Antisipasi kegiatan-kegiatan budaya di wilayah, jangan sampai menimbulkan kerumunan," tandasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Amukan COVID-19 di Kudus, Penanganan Buruk, Kasus Naik 30 Kali

https://www.youtube.com/embed/TPGkbfjzF58

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya