Libur Panjang, Masyarakat Semarang Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota 

Lebih baik main games Among Us atau bercocok tanam

Semarang, IDN Times - Jelang libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pekan depan, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau agar masyarakat menahan diri dan patuh pada protokol kesehatan saat merayakan tanggal merah tersebut. Upaya ini sebagai antisipasi agar kasus baru positif COVID-19 di Kota Semarang tidak melonjak.

1. Masyarakat Semarang diimbau untuk tidak liburan ke luar kota saat libur panjang

Libur Panjang, Masyarakat Semarang Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota Para pendatang yang mudik lebaran Idul Adha ke PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Kamis (29/10/2020) serta ada dua cuti bersama Rabu (28/10/2020) dan Jumat (30/10/2020) pihaknya mengimbau agar warga Semarang tetap menahan diri dan tetap tertib protokol kesehatan. 

‘’Sebab, pada momen seperti ini masyarakat punya kebiasaan langsung memanfaatkan untuk bepergian atau melakukan perjalanan wisata untuk mengisi liburan. Kali ini tolong libur panjang dimanfaatkan dengan bijak. Lebih baik istirahat di rumah saja dan olah raga agar tetap fit,’’ ungkapnya melalui keterangan resmi, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Kasus Corona Klaster Keluarga 6-19 Orang, Merata 16 Kecamatan Semarang

2. Menggeluti hobi seperti main games hingga bercocok tanam di rumah lebih disarankan

Libur Panjang, Masyarakat Semarang Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota sublimesucculents.com

Misalnya pun, lanjut dia, ingin beraktivitas agar tidak bosan lebih baik dilakukan bersama keluarga di rumah seperti, main games Among Us yang sekarang sedang ngetren. Bisa juga menggeluti hobi baru dengan bercocok tanam atau untuk ibu-ibu bisa memperdalam ilmu masak. ‘’Siapa tahu setelah jago masak malah bisa buka usaha makanan. Kan lebih bermanfaat,’’ tutur Hakam.

Meskipun, grafik kasus COVID-19 di Ibu Kota Jawa Tengah mulai menurun seminggu terakhir, namun Pemerintah Kota Semarang tetap mengantisipasi penularan virus corona pasca libur panjang. Antisipasi itu terutama bagi para pendatang atau sebaliknya warga Semarang yang melakukan perjalanan ke luar kota akan diperiksa secara ketat.

3. Bisa jalan-jalan di objek wisata lokal tapi tetap menjaga dan menerapkan 3 M

Libur Panjang, Masyarakat Semarang Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota instagram.com/seputarsemarang

“Tapi kalo bisa ya sudahlah liburan tetap di dalam kota saja. Beberapa tempat wisata lokal sudah mulai dibuka dan menerapkan protokol kesehatan kok. Nggak perlulah jalan-jalan ke luar kota dulu. Masih banyak aktivitas yang bisa kita lakukan untuk mengisi libur panjang besok,’’ katanya. 

Selain itu, lanjut Hakam, jika bosan beraktivitas di rumah boleh keluar sebentar tapi tetap menerapkan 3 M seperti menggunakan masker, jangan lupa bawa hand sanitizer dan pilih tempat-tempat yang tidak ramai atau banyak kerumunan. 

4. Pemkot Semarang berupaya mencegah lonjakan kasus positif COVID-19 pasca libur panjang

Libur Panjang, Masyarakat Semarang Diimbau Tak Pergi ke Luar Kota Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Untuk diketahui, saat ini Kota Semarang masuk kategori zona risiko sedang. Per hari ini, Jumat (23/10/2020), jumlah kasus aktif yang ada di Kota Semarang sejumlah 446 kasus, yakni terdiri atas 327 warga Semarang dan 119 luar Semarang. 

Hakam menambahkan, ada 12 indikator dalam perhitungan zonasi. Sekarang Kota Semarang sudah masuk zona risiko sedang dan pihaknya terus berupaya meningkatkan menjadi zona risiko rendah atau kuning. Sehingga, semoga libur panjang kali ini tidak berdampak pada penambahan kasus baru atau lonjakan agar Semarang bisa mencapai zona hijau segera. 

‘’Kami juga mengimbau pada para pekerja yang masih banyak menyumbang kasus untuk klaster perkantoran dan keluarga. Boleh beraktivitas menikmati liburan panjang, namun menerapkan protokol kesehatan wajib hukumnya dan usahakan untuk tetap berlibur dalam kota saja agar tidak terjadi transmisi penularan COVID-19 yang lebih luas lagi,’’ tandasnya. 

Baca Juga: Rentan Kena Corona, IDI Semarang Minta Nakes Disuntik Vaksin Lebih Dulu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya