Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Maju Pilwakot Semarang 2024, Wali Kota Petahana Ita PDKT ke PKS

Kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri undangan konsolidasi sekaligus penjajakan menuju Pemilihan Kepala Daerah 2024 di DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Semarang, Rabu (29/5/2024). (dok. PKS)

Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang Petahana, Hevearita Gunaryanti Rahayu terus melakukan konsolidasi dengan sejumlah partai politik untuk maju ke pemilihan wali kota (Pilwakot) Semarang 2024. Setelah mendatangi Partai Gerindra, kader PDIP itu menjajaki dengan Partai Keadilan Sosial (PKS).

1. Penjajakan partai menuju Pilwakot Semarang 2024

Kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri undangan konsolidasi sekaligus penjajakan menuju Pemilihan Kepala Daerah 2024 di DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Semarang, Rabu (29/5/2024). (dok. PKS)

Perempuan yang akrab disapa Ita ini menghadiri undangan konsolidasi di kantor DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Semarang, Rabu (29/5/2024). Sesampai di sana Ita melaksanakan pertemuan khusus untuk komunikasi langsung dengan Ketua DPD PKS Kota Semarang, Suharsono dan jajaran pengurus lainnya.

Setelah melaksanakan pemaparan visi-misi, Ita dan pengurus DPD PKS Kota Semarang melakukan pembicaraan tertutup.

Suharsono menyampaikan, bahwa pertemuan dengan Ita merupakan penjajakan dalam persiapan partainya menuju Pilwakot Semarang 2024. Sementara ini, sudah ada dua tokoh yang melaksanakan komunikasi dengan PKS, yaitu Hevearita Gunaryanti Rahayu (PDI Perjuangan) dan Yoyok Sukawi (Partai Demokrat).

‘’Kalau ditanya tentang sosok Mbak Ita, tentu memenuhi kriteria kepemimpinan yang diharapkan PKS. Yakni, responsif dalam setiap permasalahan di Kota Semarang. Kemudian, juga sudah berpengalaman memimpin Kota Semarang,’’ katanya.

2. PKS tekankan responsif, pengalaman dan memiliki peluang menang

Kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri undangan konsolidasi sekaligus penjajakan menuju Pemilihan Kepala Daerah 2024 di DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Semarang, Rabu (29/5/2024). (dok. PKS)

Selain itu, PKS juga tidak mempermasalahkan dengan kepemimpinan perempuan. Sebab, yang terpenting bagi PKS adalah memenuhi tiga kriteria, yakni responsif, pengalaman, dan memiliki peluang menang.

Selanjutnya, PKS masih akan mempertimbangkan terkait rencana koalisi dan siapa nanti yang akan diusung. Adapun, sejauh ini PKS sudah berkoalisi dengan Partai Golkar.

“Namun, kami juga ingin mengajak partai-partai yang lainnya ikut bersama-sama, kami tidak menutup itu. Hanya sampai saat ini kami belum memutuskan siapa yang akan kami usung nanti,” tandasnya.

Sementara itu, Ita menyampaikan, bahwa pertemuan yang dilakukan dengan PKS terkait rencana keikutsertaan dalam Pilwakot Semarang.

3. Ingin majukan Kota Semarang

Kader PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menghadiri undangan konsolidasi sekaligus penjajakan menuju Pemilihan Kepala Daerah 2024 di DPD Partai Keadilan Sosial (PKS) Kota Semarang, Rabu (29/5/2024). (dok. PKS)

‘’Penyampaian visi misi yang telah kami susun ke pengurus PKS Kota Semarang sudah. Dan hal-hal yang menjadi perbincangan pada pertemuan ini, salah satunya adalah rencana dalam upaya memajukan Kota Semarang,’’ katanya.

Untuk diketahui, rencana Wali Kota Semarang Petahana tersebut maju di Pilwakot Semarang 2024 adalah untuk menyelaraskan program-program Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat sampai dengan tahun 2045.

Termasuk juga soal kenaikan pajak, investasi, dan pemerataan pendidikan yang memang diperlukan Kota Semarang. Beberapa masukan dari PKS salah satunya terkait masalah kesehatan, juga selalu menjadi konsentrasi pemerintah agar ditangani dengan baik.

“Saya juga menyampaikan ke teman-teman di DPD PKS, bahwa saya tidak mau janji yang muluk-muluk. Kita harus bisa menyesuaikan anggaran yang ada dengan perencanaan. Jangan sampai, dengan pembelajaran di tahun-tahun sebelumnya, membuat visi misi muluk-muluk ternyata tidak bisa terealisasi. Sehingga, sekarang ini kami membuat perencanaan disesuaikan dengan estimasi anggaran APBD lima tahun ke depan,” jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us