Pengecekan dan Penguatan Tanggul Rawan Banjir di Semarang Digiatkan

Debit air tidak bisa diprediksi saat musim hujan

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang menggiatkan pengecekan dan penguatan tanggul-tanggul di lokasi rawan banjir. Upaya ini sebagai antisipasi bencana jika curah hujan tinggi.

1. Seiring tingginya intensitas hujan

Pengecekan dan Penguatan Tanggul Rawan Banjir di Semarang DigiatkanAir sungai meluap karena tingginya curah hujan di Pulau Sumbawa. (dok. BPBD NTB)

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya belajar dari pengalaman tahun lalu saat Sungai Pengkol dan Sungai Plumbon meluap. Sehingga, sejak dini harus diantisipasi bencananya seiring tingginya intensitas hujan.

"Kami belajar dari tahun lalu, bencana tiba-tiba datang sehingga saya menginstruksikan dan datang sendiri ke (Perumahan) Dinar Indah untuk penguatan-penguatan," katanya, Minggu (11/2/2024).

Pada awal tahun lalu, banjir bandang menerjang Perumahan Dinar Indah akibat luapan Sungai Pengkol, salah satu aliran Sungai Babon yang menggenangi puluhan rumah warga dan mengakibatkan satu warga meninggal.

‘’Maka, banjir di Perumahan Dinar Indah menjadi salah satu perhatian Pemkot Semarang sebagai pengalaman agar tidak terjadi lagi dan menimpa daerah-daerah lainnya,’’ ujarnya.

Baca Juga: 10 Tanggul Jebol, Warga Terjebak Tinggi Air Banjir di Demak 2,5 Meter

2. Kolaborasi antar instansi

Pengecekan dan Penguatan Tanggul Rawan Banjir di Semarang Digiatkan

Untuk penanganan banjir di Dinar Indah, Pemkot Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana melakukan penguatan tanggul sungai.

"Alhamdulillah saat hujan pekan lalu, bronjongnya sudah kuat, kami kolaborasi dengan BBWS juga DPU Kota Semarang. Berbagi tugas, mana yang bikin bronjong dan mana yang kisdam," katanya.

Demikian juga dengan banjir di kawasan Tugu yang diakibatkan meluapnya Sungai Plumbon sehingga dilakukan penguatan-penguatan tanggul sebagai langkah penanggulangan bencana.

"Kemudian, kejadian (banjir, red) yang di Tugu. Waktu itu, saya juga sudah menyampaikan tolong dicek, tolong dicek," jelasnya.

Menurut dia, kolaborasi antar instansi akan dilakukan secara masif untuk menanggulangi dampak bencana di Sungai Plumbon yang rencananya memang dilakukan normalisasi.

3. Penguatan tanggul sambil menunggu normalisasi

Pengecekan dan Penguatan Tanggul Rawan Banjir di Semarang DigiatkanDaerah yang dilanda banjir di Pulau Sumbawa pada Jumat (9/2/2024). (dok. BPBD NTB)

"Mungkin karena tanggul Plumbon ini panjang, dan masa umurnya ini sudah lama. Memang rencana (sungai, red) Plumbon akan dinormalisasi pada tahun ini, sedang menunggu pembebasannya," terang Ita.

Sembari menunggu proyek normalisasi, Ita mengatakan akan dilakukan penguatan-penguatan pada tanggul yang kondisinya kritis, sebab debit air tidak bisa diprediksi ketika musim hujan.

"Sambil menunggu normalisasi itu saya memang minta untuk dikuatkan, dan ternyata ada yang tidak kuat, walaupun kecil tetapi ini menjadi bencana bagi masyarakat di wilayah Tugu," katanya.

Saat ini, DPU Kota Semarang dan BBWS Pemali Juana telah berkolaborasi membangun kisdam atau tanggul sementara di Sungai Plumbon untuk mengantisipasi tingginya debit air saat musim hujan.

Baca Juga: Pemprov NTB Gerak Cepat untuk Tangani Banjir di Pulau Sumbawa  

Baca Juga: TPS Terendam Banjir di Demak akan Dipindahkan di Dekat Pengungsian

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya