Penyekatan Belum Optimal, Ribuan Kendaraan Masih Masuk Semarang

Semarang, IDN Times - Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) non PSBB belum berdampak signifikan terhadap penurunan arus kepadatan kendaraan yang masuk ke Kota Semarang.
Hingga hari keempat penerapan kebijakan Peraturan Wali Kota Semarang (Perwal) No 8 Tahun 2020 itu, Kamis (30/4), terpantau masih banyak pendatang yang masuk dan melintas ke ibu kota Jawa Tengah ini.
1. Setiap hari ribuan kendaraan masih keluar masuk ke Semarang
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, upaya penyekatan kendaraan di pos-pos pantau di perbatasan dan dalam kota ini belum berdampak signifikan terhadap penurunan arus kendaraan yang masuk ke Semarang.
‘’Penurunan sudah ada selama PKM ini berlaku, tapi masih sedikit. Ya, sekitar 20 persen dibandingkan normalnya,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (30/4).
Kondisi tersebut terpantau melalui Pos Plamongan, Genuk, Mangkang yang merupakan perbatasan dan pintu masuk ke Kota Semarang. Adapun, diketahui pada hari biasa jumlah kendaraan yang masuk ke Semarang baik dari arah Timur maupun Barat kurang lebih di angka 1.000 per hari.
Baca Juga: Hari Pertama PKM di Semarang, Pemudik yang Lewat Tol Dihadang Petugas
2. Pendatang didominasi pekerja di Semarang
Endro menjelaskan, jumlah tersebut fluktuatif apalagi saat ini. Namun, yang tampak signifikan adalah siapa saja yang masuk ke Kota Semarang. Jika dari pos pantau arah Timur, didominasi para pekerja dan buruh pabrik yang bekerja di Kota Semarang.
Editor’s picks
‘’Soalnya di Semarang kan banyak kawasan industri dan pada kondisi seperti sekarang mereka masih beraktivitas. Sedangkan, dari pos pantau arah Barat lebih beragam yang masuk, yakni pekerja dan pendatang dari luar kota yang masuk ke Semarang. Sebab, arah Barat kan pintu masuk orang yang datang dari Jakarta atau kota lainnya,’’ jelasnya.
3. Pendatang dengan suhu 38-40 derajat celcius dilarang masuk
Diketahui, warga yang masuk ke Semarang ini didominasi oleh pengendara kendaraan roda dua. Jumlahnya pun mencapai 70 persen dari total kendaraan bermotor yang datang ke Semarang.
Maka untuk menekan penyebaran virus, pemeriksaan sesuai SOP COVID-19 dilakukan seperti menanyakan identitas, daerah asal dan pemeriksaan suhu tubuh.
"Kemarin kami menemukan ada warga yang suhunya 38-40 derajat celcius kami larang mereka masuk ke Semarang. Kami minta balik saja untuk isolasi diri di rumah, sebab kondisi tersebut rawan penyebaran," kata Endro.
4. Dishub tutup akses jalan secara bertahap
Sementara, Dishub Kota Semarang secara masif juga terus melakukan penutupan jalan secara bertahap. Adapun, hingga kini sudah memasuki tahap ketiga dan akan menuju ke tahap keempat.
"Terakhir penutupan jalan tahap ketiga dimulai Senin (27/4) meliputi Jl Lamongan Raya ditutup satu arah dari Simpang Kelud Raya, Jl Papandayan dan Jl Cemara atau Jl Menoreh Raya, dan Jl Supriyadi ditutup satu arah dari Simpang Arteri Soekarno Hatta dan Tlogosari Raya. Penutupan dan pembatasan akses jalan ini berlaku selama 24 jam," tandasnya.
Baca Juga: Pemberlakuan PKM Semarang, Perusahaan Melanggar Bakal Dicabut Izinnya