Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama 

Baru pindah lokasi, kantor ACT Jateng langsung tutup

Semarang, IDN Times - Lembaga sosial kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sedang menjadi sorotan publik, akhir-akhir ini. Pendiri dan pengelola ACT tersandung kasus penyelewengan dana yang mereka kumpulkan dari masyarakat.

1. Kantor ACT Jateng di Semarang tutup

Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama Kantor lembaga sosial dan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah di Jalan Rinjani No 119C, Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kabar tersebut tidak hanya berdampak pada operasional ACT di kantor pusat. Sebab, kantor di daerah salah satunya di ACT Jawa Tengah juga terpaksa harus menyetop kegiatan dan aksi kemanusiaan yang selama ini mereka lakukan.

Hal itu tampak saat IDN Times mengunjungi kantor ACT Jawa Tengah di Jalan Rinjani No 119C, Bendungan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (14/7/2022). Siang itu kantor yang menempati bangunan rumah bercat warna hitam abu-abu terlihat sepi.

Pagar tinggi di halaman depan kantor juga tertutup, tidak ada aktivitas atau kegiatan di sana. Dari jauh tampak dari kaca jendela di dalam bangunan rumah hanya ada beberapa meja dan kursi kosong.

Menurut petugas keamanan wilayah yang tidak mau menyebutkan namanya, kantor ACT Jateng sudah tidak ada aktivitas dalam seminggu terakhir ini. Kantor tutup setelah ada ramai-ramai berita tentang kasus penyelewengan dana oleh petinggi ACT.

‘’Ya, sudah semingguan tutup. Bahkan beberapa hari lalu malah ada beberapa orang datang angkat-angkat barang lalu meninggalkan kantor. Padahal, mereka baru pindah ke sini sekitar semingguan juga sebelum ada berita itu,’’ tuturnya saat ditemui.

2. Kantor tutup hingga semua kembali normal

Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama Relawan dan ACT terapkan kurban secara daring. Dok. ACT

Petugas keamanan itu menuturkan, kalau ACT Jateng mengontrak rumah tersebut untuk kantor perwakilan. Sebab, sebelum ditempati ACT rumah tersebut berfungsi sebagai kafe, tapi karena sepi akhirnya tutup.

Merunut dari jejak digital, kantor ACT Jateng sebelumnya berlokasi di Jalan Dr Wahidin No 213 Kelurahan Kaliwiru, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Namun, sekitar pertengahan bulan Juni, kantor ACT Jateng pindah di Jalan Rinjani No 119C. Kemudian, baru menempati sekitar dua pekan di lokasi baru terkuak kasus penyelewengan dana oleh petinggi ACT.

Saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan terkait tutupnya kantor dan operasional, Humas ACT Jateng, Riski secara singkat membalas, ‘’Selamat siang. Off untuk sementara. Akan dikabarkan jika sudah mulai normal kembali. Terima kasih,’’ balasnya.

Menengok ke belakang saat ACT Jateng masih beroperasional menjalankan aktivitas sosial dan kemanusiaan, ada sejumlah cerita dari klien atau mitra yang bekerja sama. Tidak selalu citra yang buruk, sebagian dari mereka juga mengaku puas dengan kinerja lembaga filantropi yang berdiri tahun 2005 itu.

Seperti kisah seorang pewarta foto dari media massa di Jateng, Ahmed (bukan nama sebenarnya, red). Perkenalannya dengan ACT bukan soal kerja sama antara pemberi dan penyalur manfaat. Ahmed beberapa kali turut meliput kegiatan sosial dan penyaluran bantuan oleh ACT di wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Viral Kasus ACT, Dinsos Semarang Awasi Lembaga Sosial yang Terdaftar

3. Cerita pewarta foto ikut liputan dan lomba ACT

Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama Paket bantuan ACT selama Ramadan 1443 Hijriah (dok. ACT)

Ia pernah bersama ACT mengunjungi Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora untuk meliput peresmian Lumbung Beras Wakaf yang merupakan program Global Wakaf-ACT. Selain itu, ACT juga melibatkannya dalam liputan kemanusiaan lainnya seperti humanity food truck, buka puasa saat bulan Ramadan, makan bersama daging kurban dalam kemasan saat Idul Adha, dan lainnya.

Dari kegiatan itu kemudian ACT menggelar Lomba Karya Jurnalistik (Loyalis) Kemanusiaan pada tahun 2019. Ahmed pun menjajal peruntungan dengan mengikuti kompetisi pada kategori foto jurnalistik. Ternyata saat pengumuman ia meraih Juara I dan Utama di kategori tersebut.

‘’Jadi setelah dilombakan di tingkat daerah, kemudian yang menang diadu di tingkat nasional. Alhamdulillah, saya dapat Juara Utama berhak atas hadiah uang tunai dan umroh. Namun, saat penyerahan hadiah, ACT hanya mentransfer hadiah uang tunai yang sudah dipotong pajak senilai 25 persen atau 30 persen saat itu,’’ ungkapnya saat dihubungi, Kamis (14/7/2022).

Menurut dia, potongan hadiah lomba jurnalistik sebesar itu sangat besar. Sebab, dari pengalaman mengikuti lomba yang sama potongan pajak tidak lebih dari 10 persen. Ia pun mencoba menanyakan hadiah umroh yang dijanjikan, tapi manajemen tidak bisa memberikan alasan.

‘’Mereka bilang hanya itu yang bisa diberikan dan terkait potongan itu sudah aturan dari pimpinan. Ya, sudah mau bagaimana lagi saya ikhlaskan saja,’’ imbuhnya.

4. Kerja sama dengan ACT salurkan dana CSR

Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama Paket bantuan ACT selama Ramadan 1443 Hijriah (dok. ACT)

Tidak hanya Ahmed, cerita dari klien yang pernah bekerja sama dengan ACT Jateng juga datang dari Eddy. Perusahaan swasta nasional tempat Eddy bekerja sama dengan ACT dalam setahun terakhir untuk menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR).

‘’Selama bekerja sama pelayanan ACT kepada klien memuaskan. Mereka bekerja sesuai perjanjian dan memenuhi target. Jadi tim mereka itu benar-benar tahu tanggung jawabnya. Selama program berjalan mereka juga selalu memberikan report progress,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (13/7/2022).

Perusahaan tempat Eddy bekerja itu menjalin kerja sama di dua lokasi, yakni Banten dan Jawa Tengah. Keduanya berjalan lancar dan sesuai komitmen mulai dari rancangan program, pelaksanaan, seremonial peresmian, semua sesuai harapan.

‘’Warga pun juga mengaku puas dengan bantuan dari kami yang direalisasikan oleh ACT. Selain itu, ACT juga pernah membantu menyalurkan bantuan dari kami saat banjir bandang di Sukabumi,’’ tutur Eddy.

Terkait penawaran kerja sama yang ditawarkan ACT kepada perusahaan, nilai yang ditawarkan untuk merealisasikan program bantuan sosial itu juga masuk akal. Bahkan, nilainya sangat masuk akal dan bersaing dengan lembaga sosial lainnya.

‘’Saya kaget pada saat mereka mengajukan penawaran kerja sama pembuatan fasilitas umum untuk warga di Banten tahun lalu. Dibandingkan dengan lembaga sosial yang pernah kami ajak kerja sama, nilai yang diajukan ACT ini justru lebih ringan padahal kualitas sama. Mereka juga merinci biayanya dengan jelas,’’ jelasnya.

5. Klien tunda kerja sama dengan ACT

Seluk Beluk ACT Jateng, Kantor Tutup dan Cerita Klien yang Bekerja Sama ACT (Aksi Cepat Tanggap) care for humanity (act.id)

Kendati demikian, dengan adanya masalah yang terjadi di tubuh ACT, perusahaan tempat Eddy bekerja itu harus menunda kerja sama dengan lembaga sosial dan kemanusiaan itu.

‘’Jadi saat ini kegiatan kami dengan ACT di-pending dulu sampai kasus yang terkuak ini clear. Saya pribadi pun tidak mau berkomentar terkait kasus yang menimpa mereka. Yang terpenting kerja sama kami dengan mereka selama ini so far so good dan kami puas,’’ tandasnya.

Sementara itu, seperti pemberitaan sebelumnya Dinas Sosial Kota Semarang mengaku operasional dan aktivitas ACT Jateng yang berlokasi di Kota Semarang tidak berada dalam pengawasannya.

Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekendar mengatakan, pihaknya hanya mengawasi lembaga atau yayasan yang terdaftar di Pemkot Semarang. Namun, hingga sekarang ACT tidak ada dalam daftar pengawasan Dinsos.

‘’Ini yang viral kemarin kan? Tapi selama ini kami belum sampai pengawasan kesitu (ACT, red-),’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: Masjid Baiturahman Semarang Direnovasi, Hewan Kurban Disembelih di Islamic Center

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya