Merasa Tertular Virus Corona, WN Korea di Solo Gantung Diri di Hotel 

Mengeluhkan iritasi di tenggorokan

Solo, IDN Times - Seorang Warga Negara Korea Selatan ditemukan gantung diri di sebuah hotel di, Solo, pada Minggu (23/2). WN asal Korsel tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena mengira dirinya terjangkit virus corona.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai membenarkan kabar tersebut, WN asal Korsel tersebut menurut Kapolresta merasa dirinya terjangkit virus corona. "Korban seorang warga negara Korsel," kata Andy, Minggu (1/3). Menurut Kapolresta peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (23/2) pekan lalu.

 

Baca Juga: Isi Surat WNA Korea yang Gantung Diri di Solo, Depresi Karena Corona

1. Korban menuliskan memo dirinya merasa terjangkit virus corona

Merasa Tertular Virus Corona, WN Korea di Solo Gantung Diri di Hotel wccftech.com

Korban menuliskan memo dirinya merasa terjangkit virus corona. Pasalnya sebelumnya WN korsel tersebut sempat melakukan perjalanan ke Tiongkok. Dalam memonya korban mengeluhkan merasakan iritasi pada tenggorokannya.

Jenazah WN Korsel tersebut sempat dibawa ke RSUD Moewardi Solo untuk diautopsi. Bahkan jenazah sempat dimasukkan ke ruang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Alasannya korban menulis surat dia terpapar virus corona, selain itu korban juga mempunyai riwayat bepergian ke Tiongkok.

Pihak RSUD Moewardi menyebutkan hasil sampel yang dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes RI yang bersangkutan dinyatakan negatif virus corona.

Baca Juga: Gejala Flu Babi, Fakta Virus yang Merenggut Nyawa Pasien RSUP Kariadi

2. Check in pada 22 Februari 2020

Merasa Tertular Virus Corona, WN Korea di Solo Gantung Diri di Hotel Ilustrasi bunuh diri. IDN Times/Mia Amalia

Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, tubuh WNA berusia 57 tahun tersebut menggantung di langit kamar hotel dalam kondisi lehernya terjerat seutas tali.

"Dia check-in ke hotelnya tanggal 22 Februari malam. Terus ditemukan meninggal besoknya tanggal 23 Februari," kata Andy saat dikontak IDN Times, Minggu (1/3).

3. Depresi bukanlah masalah sepele

Merasa Tertular Virus Corona, WN Korea di Solo Gantung Diri di Hotel rawpixel.com/Teddy Rawpixel

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Jasad WNA Korea yang Bunuh Diri Karena Virus Corona di Solo Jadi Abu

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya