Berkaca Kasus Nunung, Ternyata Solo Pasar Empuk Narkotika

Jaringan dan sindikat narkotika terus ditekan

Semarang, IDN Times - Artis Tri Retno Prayudati alias Nunung bersama suami, July Jan Sambiran ditangkap jajaran Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, karena tersandung kasus narkotika jenis sabu. Keduanya ditangkap di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Bersama mereka ditangkap seorang kurir bernama Hadi Moherianto alias Hery alias Tabu. Nunung dan Tabu diketahui merupakan tetangga rumah di Solo, Jawa Tengah.

Mengapa Nunung membeli dan memesan barang haram tersebut melalui temannya dari Solo, Jawa Tengah. Apakah Solo menjadi pusat peredaran narkotika paling tinggi di Jawa Tengah? Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah mencoba menganalisa.

Baca Juga: Polisi Kejar Sosok E, Pemasok Sabu yang Dibeli Nunung

1. Solo termasuk kota kategori rawan nomor satu

Berkaca Kasus Nunung, Ternyata Solo Pasar Empuk NarkotikaANTARA FOTO/Rony Muharrman

Berdasarkan data BNNP Jawa Tengah, Solo menjadi wilayah kategori rawan nomor satu di Jawa Tengah, sebab peredaran narkotika kerap terjadi di daerah tersebut.

"Maka tidak kaget dia (Nunung) ambil dari Solo. Bisa saja itu terjadi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Santo saat dihubungi IDN Times, Senin (22/7).

2. Solo jadi pangsa pasar narkotika

Berkaca Kasus Nunung, Ternyata Solo Pasar Empuk NarkotikaANTARA FOTO/Reno Esnir

Lebih lanjut Santo mengatakan bahwa peredaran narkotika cukup rawan terjadi di Solo.

Data dari pengungkapan kasus serta intelijen dan juga pengamatan BNNP Jateng, penyalahgunaan narkotika di Solo cukup banyak. Termasuk di dalamnya peredaran narkotika.

"Kita dari sejumlah kasus yang dikendalikan atau pengendalian (narkotika) di tempat-tempat tertentu, sasarannya di pasaran ya di Solo," imbuh Santo.

3. Faktor penyebab solo rawan narkotika

Berkaca Kasus Nunung, Ternyata Solo Pasar Empuk NarkotikaANTARA FOTO/Novrian Arbi

Banyaknya para pendatang menjadi salah satu variabel tingginya peredaran narkotika di Solo. Ditambah makin ramainya aktivitas dunia malam yang menggeliat di kota tempat tinggal Presiden Joko Widodo itu.

"Banyak pendatang. Solo menjadi kota transit. Bisa ke Surabaya juga. Andaikan yang bersangkutan (Nunung) mengambil dari penjual di Solo, bisa terjadi. Rawan dan akses mudah, kenal dengan temannya di sana. Tidak mengagetkan," terang Santo.

4. Cara BNN menekan pasar narkotika di Solo

Berkaca Kasus Nunung, Ternyata Solo Pasar Empuk NarkotikaANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Untuk langkah antisipatif, BNNP Jateng hingga saat ini terus berupaya menerapkan strategi, untuk menekan pasar peredaran narkotika di Solo.

Upaya tersebut dengan pencegahan dan rehabilitasi. Selain itu juga terdapat upaya pemberantasan untuk menekan dan melemahkan jaringan serta sindikat di wilayah Solo.

"Terus kita lakukan di Solo untuk langkah antisipatifnya, dengan bersinergi dan berkesinambungan, untuk menekan pasar serta pelemahan jaringan dan sindikat," tutup Santo.

Baca Juga: Polisi: Nunung Kenal Baik dengan Bandar Narkoba

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya