RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru India

Ada 32 nakes dan karyawan RSUD Cilacap tertular virus corona

Cilacap, IDN Times - Sebanyak 32 tenaga kesehtaan dan karyawan RSUD Cilacap, Jawa Tengah terpapar COVID-19 usai merawat 14 anak buah kapal (ABK) berwarga negara Filipina. Keempat belas ABK itu diketahui terpapar virus corona varian baru dari India, B.1617.2 berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing (WGS) Badan Penelitian dan Pengembangan  Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

1. SOP di RSUD Cilacap ditingkatkan

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru IndiaIlustrasi nakes (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid 19 Kabupaten Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menyatakan para ABK tersebut sudah menularkan virus ke 32 tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan di lingkungan RSUD Cilacap. Namun pihaknya sudah berupaya melakukan penanganan secara ketat, seperti meningkatkan tracing, testing, dan treatment kepada kepada mereka yang kontak erat usai menangani para ABK tersebut. Termasuk mengupayakan isolasi terpusat untuk mereka.

Adapun untuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan prosedur operasi standar (SOP) akan diperketat, mulai dari penggunaan sampai pelepasan. Selain itu juga mengawasi perilaku nakes dan karyawan dalam menjaga serta menerapkan protokol kesehatan.

“Saya bersama Dandim, Kapolres, Sekda, memberikan laporan agar kita selalu hati-hati dan disiplin menjadi polisi diri sendiri, karena Covid-19 belum tahu kapan berakhirnya,” kata Tatto yang juga Bupati Cilacap, melansir serayunews.com, Minggu (23/5/2021).

2. Pelayanan rawat jalan ditutup

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru IndiaRSUD Cilacap. (dok. Google Street View)

Terpisah, Direktur RSUD Cilacap, Mochamad Ikhlas Riyanto menyebut ketiga puluh dua nakes dan karyawannya yang positif COVID-19 sebagian besar ikut merawat 14 ABK. Meski demikian, jenis virus yang menginfeksi mereka masih menunggu hasil Balitbangkes Kemenkes.

“Ada 32 yang positif, meliputi tenaga kesehatan dan karyawan, ada 9 yang dirawat dan sisanya isolasi mandiri. Nanti akan terpusat,” ujarnya.

Ikhlas mengaku bahwa jenis varian COVID-19 baru asal India itu lebih cepat penularannya dengan gejala yang sama dengan virus corona pada umumnya. Guna mencegah penyebaran dan mempermudah tracing, pelayanan rawat jalan di RSUD Cilacap ditutup sepekan, mulai Senin, 24 Mei 2021.

“Untuk ruang isolasi ABK dan warga biasa terpisah, kita sudah perketat SOP-nya,” tuturnya.

Baca Juga: 32 Nakes Cilacap Positif Corona Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru

3. Masyarakat diminta tetap tenang

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru IndiaPeter Ben Embarek dari tim WHO, yang ditugaskan menyelidiki asal mula penyakit virus korona (COVID-19), mengenakan alat pelindung diri saat kunjungan ke Hubei Animal Epidemic Disease Prevention and Control Center di Wuhan, provinsi Hubei, China, Selasa (2/2/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi, menegaskan akan menerapkan tes pengambilan sampel WGS untuk dikirimkan ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

“Klaster baru tenaga kesehatan di RSUD, untuk genome-nya sedang dites Kemenkes. Untuk PCR-nya belum bisa menentukan variannya, harus ada tes lanjutan, kurang lebih satu atau dua minggu,” kata Kapolres.

Kapolres mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik dan selalu menerapkan protokol kesehatan virus corona. Sebab, jajaran Satgas COVID-19 tengah bekerja keras menjalankan protokol penanganan dengan ketat agar virus corona di Kabupaten Cilacap bisa terkendali.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Cilacap, Wijaya, menambahkan, Satgas COVID-19 telah menginformasikan perihal temuan tersebut ke masyarakat agar tetap tenang. Sebab, muncul kekhawatiran COVID-19 varian India dikenal jauh lebih mudah menular.

"Kami juga semakin ketat menerapkan protokol kesehatan, keramaian di alun-alun jam 8 malam kami bubarkan, termasuk di pusat perbelanjaan dan tempat wisata," ucapnya.

4. Kapal membawa gula rafinasi dari India

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru IndiaKapal MV Hilma Bulker yang mengangkut gula rafinasi dari India dengan 13 ABK terdeteksi positif COVID-19, bersandar dan menjalani karantina di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jateng. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

Sementara itu, dari 14 ABK yang terpapar COVID-19, yang masih dirawat ada 11 orang, 2 orang diantaranya telah sembuh sudah dipulangkan. Sementara 1 orang meninggal dunia, telah dikremasi dan diserahkan ke Kedutaan Besar Filipina.

Untuk diketahui, sebanyak 13 awak kapal berbendera asing yang hendak bongkar muatan di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, dilaporkan terkonfirmasi COVID-19, sedangkan tujuh awak kapal lainnya negatif. Kapal berbendera Panama bernama MV Hilma Bulker itu diawaki 20 orang WN Filipina. Kapal membawa gula rafinasi bertolak dari India.

Saat tiba di Cilacap pada 25 April 2021, pukul 16.00 WIB, petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Cilacap memeriksa kekarantinaan kesehatan mereka dan didapati secara umum dalam keadaan sehat.

Namun, dari hasil pemeriksaan tes antigen, menunjukkan 3 dari 20 ABK tertular COVID-19 sehingga dilakukan prosedur pemeriksaan menggunakan metode tes reaksi rantai polimerase (PCR) di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

5. WGS dikirim ke Balitbangkes Kemenkes

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru Indiaemc.id

Hasil pemeriksaan PCR yang diterima pada 26 April 2021, pukul 17.14 WIB, menunjukkan tiga ABK positif COVID-19.

Lalu, petugas KKP Kelas II-A Cilacap pada 28 April 2021 mengambil sampel Whole Genome Sequencing dari tiga ABK yang terkonfirmasi positif virus corona untuk dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI.

Pada 30 April hingga 4 Mei 2021, seluruh ABK dievakuasi ke RSUD Cilacap dan pemeriksaan PCR dilakukan secara bertahap kepada mereka.

Hasilnya, 13 ABK positif COVID-19 sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Cilacap. Seorang dari mereka dirawat intensif sedangkan tujuh awak kapal lainnya dinyatakan tidak terinfeksi virus corona dan menjalani isolasi mandiri di kapal.

Dalam perkembangannya, satu orang dari tujuh awak kapal yang menjalani isolasi mandiri tersebut dinyatakan positif COVID-19. Sehingga total ada 14 ABK yang positif virus corona.

6. Satu ABK meninggal dunia akibat gagal napas

RSUD Cilacap Tutup 7 Hari Usai Rawat 14 ABK COVID-19 Varian Baru IndiaIlustrasi Mayat. IDN Times/Mardya Shakti

Namun pada Selasa (11/5/2021), pukul 02.25 WIB, salah satu ABK berinisial DRQ (50) dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Cilacap. Berdasarkan laporan dari RSUD Cilacap, korban meninggal dunia akibat kegagalan pernapasan akut akibat infeksi virus corona.

Mengacu Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 424 Tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan dalam Rangka Karantina Kesehatan dinyatakan bahwa orang yang meninggal akibat penyakit menular tidak dapat dibawa ke luar wilayah Republik Indonesia.

Jenazah DRQ atas seizin keluarga akhirnya dikremasi di Krematorium Giri Laya, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu (15/5/2021).

Baca Juga: Awas! COVID-19 Varian India Masuk Jawa Tengah dari 14 ABK di Cilacap

https://www.youtube.com/embed/B8WLX03aRyM

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya