Izin di TMP Sulit, Ganjar Usul Nakes Virus Corona Diberi Bintang Jasa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengakui bila mengurus izin pemakaman di Taman Makam Pahlawan bagi jenazah tenaga medis yang terpapar virus corona (COVID-19) bukanlah perkara mudah. Agar dapat menyiasati persoalan tersebut, Ganjar mengaku saat ini sedang mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk memberikan anugerah bintang jasa bagi para perawat, dokter dan tenaga medis lainnya yang meninggal dunia.
1. Ganjar sudah usulkan pemberian bintang jasa kepada Sesmil
Ia menjelaskan usulan pemberian gelar bintang jasa sangat realistis. Pasalnya, tiga profesi tersebut layak disematkan sebagai pahlawan kemanusiaan.
"Kemarin saya usulkan, mereka para dokter, perawat dan tenaga medis yang meninggal dalam perjuangannya melawan COVID-19 dapat dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Ternyata itu administrasinya tidak mudah, harus ada bintang jasa. Maka saya usulkan dokter, perawat, tenaga medis di seluruh Jateng yang menangani virus corona untuk mendapat bintang jasa," ujar Ganjar dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (13/4).
Pihaknya kini sedang mengusulkan kepada Presiden Jokowi melalui Sekretariat Militer Presiden (Sesmil).
"Ini upaya kami memberikan penghargaan tertinggi kepada mereka para pejuang kemanusiaan di Jateng," bebernya.
Baca Juga: Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan Untuk Tenaga Medis Korban COVID-19
2. Ganjar ingin beri penghargaan tertinggi bagi mereka
Editor’s picks
Pihaknya pun ingin meluruskan informasi yang beredar di masyarakat tentang penyiapan Taman Makam Pahlawan bagi jenazah perawat.
Ia mengaku awalnya terbesit mengeluarkan keputusan tersebut bukan untuk mendoakan para dokter, perawat dan tenaga medis meninggal. Tetapi ingin memberikan penghormatan tertinggi kepada mereka.
3. Ganjar minta masyarakat tak saling provokasi
Ganjar meminta seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang memprovokasi Apabila ada hal yang kurang berkenan, semua harus klarifikasi untuk mendapatkan kebenarannya.
“Itu kan karena sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh. Lalu kita usulkan tenaga medis yang gugur COVID-19 dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Namun ternyata niat baik saya salah diterima oleh salah seorang dokter dan kemudian mengkritik saya di medsos," urainya.
"Tidak setuju dengan saya tidak apa-apa, tapi jangan provokasi. Saya menghormati beliau karena beliau sudah bekerja sebagai tenaga kesehatan," tutupnya.
Baca Juga: Trending! Ganjar Respon Akun KW Susi Pudjiastuti, Ketipu?