Jalani Tes Mental, Calon Taruna Akpol Diminta Lapor Kecurangan ke Ombudsman

Semarang, Jawa Tengah - Sejumlah calon taruna saat ini sedang menjalani serangkaian tes kelayakan fisik serta tes mental di markas Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Berlangsung sedari tanggal 16 Juli 2021 sampai 29 Juli 2021, ada ribuan calon taruna digembleng oleh Mabes Polri untuk membentuk kepribadian yang mumpuni supaya kelak bisa memiliki kualitas terbaik sebagai seorang aparat kepolisian.
Tes seleksi calon taruna Akpol ini rupanya juga mendapat perhatian khusus dari tim penyidik Ombudsman Jawa Tengah.
1. Ombudsman Jateng minta pansel Akpol buka layanan pengaduan
Siti Farida, Kepala Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah mengungkapkan tes kepribadian calon taruna Akpol perlu mendapat pengawasan dari pihaknya agar dapat meminimalisir tindakan maladministrasi.
"Kita selaku pengawas pelayanan publik meminta agar panitia seleksi membuka sekaligus mengoptimalkan kanal pengaduan mengenai pelaksanaan seleksi catar (calon taruna) Akpol," kata Farida, Sabtu (24/7/2021).
Baca Juga: Banjir Berhari-hari, Ombudsman Desak Pemkot Semarang Beri Ganti Rugi
2. Ombudsman awasi tes psikologi, keterampilan, kesehatan di Akpol
Lebih lanjut, ia menyatakan tes di Akpol yang diawasi oleh petugasnya mencakup pada uji mental kepribadian, cek kesehatan yang mengarah pada pemeriksaan psikologi setiap calon taruna, tes akademik Bahasa Inggris dan juga pemeriksaan keterampilan.
Editor’s picks
Farida bilang koordinasi awal untuk mengawasi seleksi calon taruna Akpol sudah dilakukan bersama Mabes Polri. Panitia seleksi, katanya telah melaporkan tahap demi tahap seleksi. Terutama jadwal seleksi selama 14 hai di masa pandemik COVID-19 dan PPKM.
3. Calon taruna Akpol harus berani laporkan temuan kecurangan
Ia menegaskan jika setiap calon taruna sudah waktunya berani melapokan adanya potensi kecurangan dalam seleksi di Akpol. Upaya pelaporan pun bisa ditujukan ke Ombudsman.
"Kita mengingatkan masyarakat khususnya catar supaya berani menyampaikan aduan kepada penyelenggara apabila mendapatkan pelanggaran atau maladministrasi dalam proses seleksi Catar tahun 2021," ujarnya.
4. Polri klaim sudah sediakan aplikasi khusus untuk tampung aduan para calon taruna
Sedangkan, Kombes Eka Satria Bhakti, Kepala Bagian Penyediaan Personel SSDM Polri berjanji akan berkomitmen menindaklanjuti laporan dan pengaduan masyarakat dengan berkoordinasi bersama Ombudsman Jateng.
Pihaknya mengklaim sudah punya aaplikasi Clean and Clear dan Whistle Blower System yang disosialisasikan kepada calon taruna Akpol. Aplikasi itu fungsinya untuk menampung aduan dugaan penyimpangan dalam seleksi calon taruna kepolisian.
"Sebagai bentuk transparansi publik, tentunya kami berkomitmen melakukan komunikasi secara aktif dan minta saran masukan Ombudsman Jateng untuk mengawasi tahapan seleksi," tukasnya.
Baca Juga: Kocak! Titik Penyekatan di Solo Malah Dipakai Olahraga, Ini Kata Polda Jateng