Kasus Semarang Tinggi, Warga Dilatih Urus Jenazah COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Tingginya angka penularan COVID-19 di seluruh kecamatan Kota Semarang menyebabkan sejumlah masyarakat berupaya melakukan berbagai antisipasi. Di Kelurahan Pedurungan Kidul, Kecamatan Pedurungan misalnya, sejumlah warga telah sepakat membentuk tim relawan khusus untuk mengurus proses pemulasaraan jenazah pasien yang terinfeksi virus Corona.
1. Relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 bertugas tangani jenazah dari warga miskin
Pelaksana Tugas Lurah Pedurungan Kidul, Dyah Winarni menyebutkan dirinya sudah membentuk satu tim relawan yang terdiri dari 10 warga yang bertugas jemput bola menangani pasien COVID-19 yang meninggal dunia di rumah.
"Untuk relawan pemulasaraan yang kita bentuk, tugasnya menangani warga Pedurungan Kidul yang meninggal dunia akibat terpapar virus Corona. Tapi tugas mereka khusus untuk membantu warga yang kurang mampu," kata Dyah kepada IDN Times, Senin (5/7/2021).
Baca Juga: Isolasi Mandiri, Warga Semarang Meninggal di Rumah, Gejala Susah Nafas
2. Relawan telah bergerak antisipasi warga yang meninggal saat isoman
Dyah mengaku dengan lonjakan penularan COVID-19 yang sangat tinggi di wilayah Pedurungan membuat dirinya harus bergerak cepat menanggulangi potential gejolak yang timbul di tengah masyarakat.
Pembentukan relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 ini, katanya juga baru dilakukan pekan kemarin.
Dyah telah memerintahkan kepada relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 untuk membantu warga yang menemukan pasien COVID-19 meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
Editor’s picks
"Jadi saya tekankan bahwa relawan ini sifatnya bantu warga yang takut mengurus jenazah COVID-19. Terutama yang meninggalnya saat isoman. Nah, relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 yang bergerak ke kampung-kampung dan menyambangi langsung rumah warga. Karena saya merasa kasihan kalau ada pasien COVID-19 meninggal tapi gak ada satupun warga yang mengurusnya," terangnya.
3. Biaya pemulasaraan jenazah COVID-19 digratiskan
Tim relawan pemulasaraan jenazah COVID-19 yang datang ke rumah warga nantinya akan didampingi oleh petugas tracer puskemas dan didukung para Babin TNI/Polri.
Di Pedurungan Kidul, pihaknya memastikan relawan bergerak secara sukarela dan warga kurang mampu digratiskan dari segala biaya pemulasaraan jenazah COVID-19. "Tapi sampai sekarang belum ada warga yang meninggal saat isoman. Mudah-mudahan saja tidak ada kejadian yang kayak gitu. Kalaupun ada yang meninggal pas isoman, akan kita gratiskan biaya pemulasaraannya. Asalkan benar-benar dari warga miskin. Syarat ini tidak berlaku bagi warga yang ekonominya mampu," paparnya.
Ia menjelaskan sampai saat ini masih kerap terjun ke lapangan guna menangani warga yang sedang isoman. Dyah mengatakan bersama tim satgas COVID-19 kelurahan, dirinya sering menemukan lansia-lansia yang membutuhkan bantuan tabung oksigen. "Yang isoman kita pantau terus. Saat ini ada 262 warga yang isoman yang tinggal di 12 RW," ujar Dyah.
4. Kasus COVID-19 di Pedurungan ada 194 orang. Termasuk tertinggi di Semarang
Sedangkan, dalam perkembangan kasus penularan COVID-19 yang diposting di Instagram dkksemarang, kasus paling banyak berada di Kecamatan Pedurungan ada 194 orang, Tembalang ada 217, Banyumanik ada 147, Gunungpati ada 68, Mijen ada 41, Ngaliyan ada 186, Tugu ada 25, Semarang Barat ada 187, Gajahmungkur ada 85, Candisari ada 84, Semarang Selatan ada 99, Gayamsari ada 52, Semarang Timur ada 66, Semarang Utara ada 93, Semarang Tengah ada 86 dan Genuk ada 100.
Dari update laman resmi siagacorona.semarang.go.id per 5 Juli, jumlah warga Kota Semarang yang terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 59.390. Untuk kasus suspek ada 402, kasus probable 50 dengan angka kematian sebanyak 315. Warga yang dirawat akibat terpapar COVID-19 1.696, kasus sembuh ada 42.931, sedangkan kasus meninggal dunia ada 2.899.
Baca Juga: Merajalela, Bangsal Lansia RS Kariadi Semarang untuk Pasien COVID-19