Lansia Semarang Disuntik Vaksin Booster, Puskemas: Gak Ada Efek Sampingnya

Ada 250 ribu lansia disuntik vaksin booster di Semarang

Semarang, IDN Times - Kota Semarang mulai menyuntikan vaksin booster bagi para lansia yang tersebar di 16 kecamatan. Proses penyuntikan dilakukan di setiap puskemas yang ada di masing-masing kelurahan.

Salah satu tempat yang memberikan vaksin booster hari ini, Rabu (12/1/2022) adalah Puskesmas Candi Lama, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari.

1. Puskemas Candi Lama ngaku gampang bujuk para lansia

Lansia Semarang Disuntik Vaksin Booster, Puskemas: Gak Ada Efek SampingnyaIlustrasi pemeriksaan kesehatan bagi lansia. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Kepala Puskesmas Candi Lama, dr Wahyoto mengatakan vaksin booster yang disuntikan hari ini sebanyak 50 dosis. Pihaknya sebelumnya telah menyebarluaskan pemahaman mengenai efek samping dari pemberian vaksin booster.

"Sudah kita beri tahu jauh-jauh hari kalau vaksin AstraZeneca yang dipakai untuk booster kali ini tidak ada efek sampingnya. Sehingga kita lebih gampang membujuk para lansia untuk ikut vaksin booster," ujar Wahyoto saat dihubungi IDN Times.

Wahyoto mengaku selain lansia, orang-orang yang bisa disuntik vaksin booster yaitu warga dari kelompok rentan. 

Menurutnya pemberian vaksin booster akan dilakukan beberapa hari ke depan sebagai tindak lanjut atas perintah dari Dinkes Kota Semarang untuk melakukan penyuntikan vaksin tersebut.

Baca Juga: PTM di Semarang 100 Persen, Penjual Seragam Sekolah Kecipratan Berkah

2. Puskemas Bugangan berikan vaksin booster bagi 60 lansia

Lansia Semarang Disuntik Vaksin Booster, Puskemas: Gak Ada Efek Sampingnyailustrasi vaksin booster (IDN Times/Aditya Pratama)

Sedangkan, Kepala Puskemas Bugangan, dr Syamsudin mengungkapkan saat ini juga bergerak menyuntikan vaksin booster bagi lansia yang tinggal di tiap RT/RW Kelurahan Bugangan. 

Sesuai aturan dari Dinkes, katanya vaksin booster memang diperuntukan bagi warga usia 17 tahun hingga lansia.

"Tapi sekarang yang diutamakan lansia dulu. Khususnya yang jarak vaksin dosis satu dan vaksin dua sekitar enam bulan," ungkapnya kepada IDN Times via telepon.

Ia berkata perlu ketelitian saat menyuntikan vaksin booster kepada lansia. Di puskesmasnya sudah bersiaga 10 petugas medis yang rutin mengecek ulang daftar lansia yang terekam di aplikasi Peduli Lindungi. Selanjutnya lansia juga diwajibkan dicek kesehatannya serta diobservasi lanjutan untuk mengetahui riwayat penyakit bawaannya.

"Kita juga lakukan skrining dan observasi untuk mengecek apakah namanya masuk Peduli Lindungi atau tidak. Hari ini ada 60 lansia. Setelah kita cek ulang, tidak ada efek sampingnya sama sekali. Ini malah menyehatkan," jelasnya.

3. Dinkes pastikan 250 ribu lansia penuhi syarat disuntik vaksin booster

Lansia Semarang Disuntik Vaksin Booster, Puskemas: Gak Ada Efek SampingnyaDetail botol berisi vaksin COVID-19 Moderna. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Terpisah, Kepala Dinkes Kota Semarang, Abduk Hakam menargetkan akan menyuntikan 250 ribu dosis vaksin booster bagi kalangan lansia. Penyuntikan vaksin booster di 37 puskemas dan sejumlah rumah sakit seperti RS Telogorejo, RS Panti Wilasa, RSUD Wongsonegoro dan kampus Poltekes.

"Kita mendata ada 250 ribu lansia yang layak disuntik vaksin booster di bulan ini. Rata-rata sudah memenuhi kriteria vaksin dosis pertama dan kedua selama enam bulan. Untuk stok vaksinnya sebanyak 30 ribu dosis. Obat yang dipakai jenisnya separuh AstraZeneca dan Pfizer," akunya.

4. Tiap puskemas dapat jatah vaksin booster 100-3.000 dosis per hari

Lansia Semarang Disuntik Vaksin Booster, Puskemas: Gak Ada Efek SampingnyaTwitter

Ia mengklaim bahwa pemakaian vaksin AstraZeneca untuk vaksin booster tergolong aman. Hal serupa juga berlaku untuk vaksin Moderna dan Pfizer serta Sinovac.

"Setiap puskemas mendapat jatah kuota booster sebanyak 100-3.000 dosis, Panti Wilasa dapat kuota 500 dosis, RS Wongsonegoro dapat jatah 200-300 dosis per hari," ujar Hakam.

Baca Juga: Waspada! Jateng Masuk Puncak Musim Hujan, Kecepatan Angin 30 Km/Jam

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya