Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APD

Ganjar tegur dua dirut RSUD Kudus

Kudus, IDN Times - Lonjakan kasus penularan COVID-19 mengakibatkan semua ruang isolasi di RSUD Loekmono Hadi, Kabupaten Kudus terisi penuh. Bahkan, saking membludaknya pasien, sejumlah warga kedapatan menunggui anggota keluarganya yang terpapar virus corona tanpa memakai perlengkapan alat pelindung diri (APD). 

1. Ruang isolasi di RSUD Loekmono Hadi saat ini sudah penuh

Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APD

Direktur Utama RSUD Loekmono Hadi, Abdul Aziz Achyar mengaku sampai saat ini seluruh ruang isolasi COVID-19 di rumah sakitnya sudah penuh terisi pasien.

Dari total 138 tempat tidur yang disiapkan, menurut Achyar kini tak ada satupun yang kosong.

"Posisi sekarang semuanya sudah penuh, ada tempat tidur 138 perawatan COVID-19, tapi kondisinya sudah penuh. Yang tersisa tinggal ruangan IGD. Itu pun kapasitasnya cuma 27 orang," ujar Achyar dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Terima Rujukan Pasien COVID-19 dari Kudus, Pati Tutup Objek Wisata 

2. Pihak RSUD Loekmono Hadi minta bantuan Akbid tampung pasien COVID-19

Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APDKondisi Asrama Akbid Kudus untuk menampung COVID-19. Dok Humas Pemprov Jateng

Lebih lanjut, ia menuturkan untuk menampung warga Kudus yang ketularan virus Corona, pihaknya sedang berupaya bekerjasama dengan kampus Akbid untuk membuka ruangan khusus isolasi COVID-19.

Saat ini ia mendapat informasi jika gedung asrama mahasiswa Akbid bisa diisi pasien COVID-19 mengingat keterisiannya saat ini hanya ada 26 pasien.

Pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang agar dapat menampung para pasien COVID-19 dari Kudus. Upaya tersebut, katanya mesti ia lakukan menyusul kondisi di rumah sakitnya tak bisa lagi memberikan perawatan bagi pasien COVID-19.

"Kami juga dibantu dari RSUD Ketileng (Wongsonegoro) Semarang. Yang sudah dibawa ke Semarang ada delapan pasien, tadi malam ada juga tiga pasien. Jadi posisinya agak lega. Tapi sekarang isolasi memang penuh," akunya.

3. Kapasitas ruang isolasi RS Mardi Rahayu sudah 91 persen

Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APDKondisi RS Mardi Rahayu Kudus saat ditinjau Ganjar Pranowo. Dok Humas Pemprov Jateng

Terpisah, Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus, Pujianto menyebut bahwa tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakitnya juga hampir full. Saat ini kapasitasnya sudah terisi sebesar 91 persen.

"Kami sedang membangun tempat isolasi baru di gedung Immanuel dengan kapasitas 18 tempat tidur. Besok kemungkinan sudah bisa digunakan," kata Pujianto.

4. Ganjar pergoki warga nekat nongkrong dengan pasien COVID-19

Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APDGanjar Pranowo sidak ruang isolasi RSUD Kudus. Dok Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang meninjau ruang isolasi COVID-19 di RSUD Kudus justru menemukan fakta yang mencengangkan. Ganjar bilang tak sedikit warga yang tepergok berbaur dengan anggota keluarganya yang terinfeksi virus corona.

Mereka juga tidak memakai APD lengkap saat berada satu gedung dengan pasien COVID-19. Ada sejumlah keluarga pasien nekat duduk-duduk bersama pasien COVID-19 dalam satu ruangan.

"Sampeyan (red: anda) ngapain pak di situ? Positif juga?," tanya Ganjar pada beberapa orang yang sedang duduk-duduk di lorong tempat isolasi itu.

"Tidak pak, ini lagi nunggu keluarga," aku salah satu keluarga pasien.

Hal serupa juga ia temukan saat sidak ke RS Mardi Waluyo. Di rumah sakit tersebut, ada beberapa pasien yang ditunggu oleh keluarganya.

5. SOP rumah sakit di Kudus dievaluasi total

Parah! Pasien COVID-19 RSUD Kudus Bebas Ditemani Keluarga Tanpa APDGubernur Ganjar Pranowo mengecek ruang isolasi RSUD Kudus. Dok Humas Pemprov Jateng

Ganjar memerintahkan agar SOP penanganan COVID-19 di dua rumah sakit tersebut diperketat. Ganjar menegaskan apa yang terjadi itu salah dan harus dievaluasi karena tergolong membahayakan.

"Saya minta dievaluasi langsung hari ini juga. Agar tidak menambah potensi penularan pada yang lain. Kalau orang tidak positif, kenapa harus ada di ruang isolasi ini. Apalagi mereka bersama satu ruangan. Ini kan bahaya, siapa yang menjamin mereka tidak ketularan. Kalau seperti ini kan jumlahnya justru akan semakin banyak," pungkasnya.

Baca Juga: 143 Nakes Kena COVID-19, Kekurangan Tenaga, Dinkes Kudus Minta Bantuan

https://www.youtube.com/embed/_UaGd_wwMmY

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya