Partai Ummat Resmi Berdiri, Begini Sikap Kader Muhammadiyah di Jateng

Klaim tetap mendukung PAN

Semarang, IDN Times - Sejumlah kader Muhammadiyah di Jawa Tengah langsung bereaksi setelah Amien Rais sebagai salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan mendeklarasikan partai baru. Pada 1 Oktober 2020 kemarin, Amien yang dikenal sebagai tokoh reformasi itu mengumumkan deklarasi Partai Ummat dari kanal YouTubenya.

Ketua Majelis Pemberdayaan Muhammadiyah Jateng, AM Jumai sebagai ormas Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah tetap berpegang teguh pada hasil sidang tanwir yang digelar pada 1998 silam.

"Dari hasil ihtiar sidang tanwir Muhammadiyah di Kota Semarang itulah Partai Amanat Nasional (PAN). Mestinya itu difokuskan sebagai bagian corong politik pergerakan dakwah amar Maruf nahi mungkar bagi Muhammadiyah," kata Jumai dalam rekaman suara yang diterima IDN Times, Senin (5/10/2020).

1. Kader Muhammadiyah Jateng tak mau berspekulasi dengan Partai Ummat

Partai Ummat Resmi Berdiri, Begini Sikap Kader Muhammadiyah di JatengAmien Rais Menyatakan Nama Partai dan Mukaddimah Partai baru (Youtube.com/Amin Rais Official)

Meski selama ini sikap Muhammadiyah tak bisa dilepaskan dari kekuatan politik kebangsaan, namun pihaknya mengklaim tetap mengedepankan eksistensi PAN sebagai parpol yang lebih dulu direkomendasikan oleh jajaran Muhammadiyah.

Jumai pun tak mau berspekulasi dengan keberadaan Partai Ummat. "Sehingga munculnya partai baru jangan sampai memperkecil partai yang sudah ada saat ini. Termasuk kalau Partai Ummat dan PAN nanti sama-sama gak dapat kursi. Kita memilih membesarkan PAN bersama-sama," tuturnya. 

Baca Juga: Deklarasi Partai Ummat, Amien Rais: Untuk Lawan Kezaliman!

2. Situasi politik ketika PAN dan Partai Ummat berdiri sangat berbeda

Partai Ummat Resmi Berdiri, Begini Sikap Kader Muhammadiyah di JatengANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa respon para pengurus Muhammadiyah dalam menyikapi pendirian Partai Ummat sangat berbeda ketimbang kondisi PAN yang diluncurkan pada Era Reformasi. Menurutnya kondisi politik nasional yang berkembang sekarang juga cenderung berbeda jauh.

"Kita sarankan agar apa yang kurang atau kelemahan PAN mestinya diperbaiki dan perlu dievaluasi agar dapat mengembalikan prinsip dasar PAN. Waktu PAN berdiri dapat dukungan dari para tokoh dan akademisi. Kalau Partai Ummat ini masih low respon sekali. Tentunya ada perspektif berbeda antara PAN dengan Partai Ummat," bebernya.

3. Ketua Muhammadiyah Jateng sebut Muhammadiyah tetap netral

Partai Ummat Resmi Berdiri, Begini Sikap Kader Muhammadiyah di JatengAmien Rais dalam sebuah diskusi publik. (IDN Times/Tunggul Kumoro)

Sedangkan, menurut Tafsir, Ketua PW Muhammadiyah Jateng, pihaknya tak bisa melarang warga Muhammadiyah jika tertarik bergabung dengan Partai Ummat besutan Amien Rais.

"Muhammadiyah tetap pada netralitasnya. Untuk warga Muhammadiyah, sebagai warga negara boleh boleh saja jika ada yang ingin bergabung, kita gak bisa melarang. Semoga partai yang didirikan Pak Amien berhasil dalam mengemban visi dan misinya," kata Tafsir dalam pesan singkat yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Deklarasi Partai Ummat, PAN: Amien Rais Bukan Lagi Bagian Kami

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya