Setuju Pemulangan Eks ISIS, Mantan Kombatan JI: Siapkan Trauma Healing

Saat ini masih pro kontra

Semarang IDN Times- Niatan pemerintah untuk memulangkan 600 eks pengikut ISIS ke Indonesia mendapat respon positif dari kalangan mantan narapidana terorisme (napiter). Machmudi Hariono, mantan narapidana terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) mengatakan, sepakat jika pemerintah berencana yang hendak memulangkan para eks ISIS.

Hanya saja, ia menyarankan supaya proses pemulangan mereka dilakukan bertahap. "Saya setuju mereka dipulangkan. Asalkan, pemerintah harus melakukan pemberdayaan secara masif terhadap mereka. Intinya prosesnya harus dikerjakan bertahap," kata pria yang punya nama samaran Yusuf Adirima alias Yosef, kepada IDN Times, Sabtu (8/2). 

1. Proses pemulangan eks pengikut ISIS bisa dilakukan saat HUT RI maupun bulan puasa

Setuju Pemulangan Eks ISIS, Mantan Kombatan JI: Siapkan Trauma HealingIlustrasi anggota ISIS (IDN Times/Arief Rachmat)

Ia menekankan bila untuk memulangkan eks ISIS dalam jumlah banyak juga bukan perkara mudah. Tahapannya bisa menimbulkan masalah yang kompleks. 

Ucup sapaannya, meminta kepada pemerintah untuk memulangkan eks pengikut ISIS berbarengan dengan momentum tertentu. Salah satunya, katanya saat bertepatan dengan datangnya Bulan Suci Ramadan maupun peringatan HUT RI tiap 17 Agustus.

"Pemerintah lebih baik memulangkan eks ISIS pas Ramadan atau bisa juga saat peringatan upacara 17 Agustus. Biar programnya BNPT dimana ada perlindungan, pencegahan dan penindakan dapat berjalan dengan baik. Meski saya berseberangan dengan ISIS, tapi kita setidaknya harus memberikan secercah harapan buat mereka agar kembali ke NKRI," kata Ucup. 

Baca Juga: Wamenag: Tidak Benar Menag Dukung Pemulangan Anggota ISIS Eks WNI

2. Butuh waktu bertahun-tahun untuk berbaur dengan masyarakat

Setuju Pemulangan Eks ISIS, Mantan Kombatan JI: Siapkan Trauma HealingIDN Times/Arief Rachmat

Bila berkaca pada pengalamannya, Ucup bilang kendala yang dihadapi mantan teroris adalah saat mencoba berbaur dengan lingkungan masyarakat lagi. Ucup sendiri usai bebas dari penjara, masih butuh beradaptasi dengan lingkungan sekitar rumahnya selama 2,5 tahun. 

"Nah proses itu yang sering jadi kendala. Dengan rekam jejak pernah gabung JI, ikut perang ke Filipina, dipenjara lalu bebas, masih diajak gabung sama teman-teman jaringan yang lama, waktu yang saya butuhkan buat lepas dari semua itu sampai 2,5 tahun," bebernya. 

3. Pemerintah diminta siapkan trauma healing untuk mengatasi rasa trauma para eks ISIS

Setuju Pemulangan Eks ISIS, Mantan Kombatan JI: Siapkan Trauma HealingIlustrasi trauma healing. IDN Times/khaerul anwar

Pria yang kini membuka bisnis rental mobil tersebut mengungkapkan pemerintah sebaiknya menyiapkan sistem trauma healing untuk menangani eks pengikut ISIS yang akan dipulangkan. 

Ia pun akan senang hati membantu proses trauma healing eks pengikut ISIS bila diajak oleh pemerintah. 

Dengan sistem doktrinisasi ISIS yang bisa merekrut orang secara instan dari internet, Ucup yakin pemerintah bisa mengatasi rasa trauma yang dialami eks pengikut ISIS dalam waktu singkat.

"Mereka juga butuh trauma healing untuk menyembuhkan traumanya selama di Suriah. Caranya bisa dengan melakukan pendekatan bersama eks napiter yang telah tobat. Minimal kita harus membuat akal pikiran mereka yang terdoktrin wajib hijrah ke Suriah, jadi sebuah hal yang tidak penting. Untuk mengatasi trauma eks ISIS itu bisa dilakukan dengan cepat karena semua yang berbau instan itu bisa diubah dalam waktu singkat," kata bapak dua anak ini. 

Baca Juga: Jokowi Tolak Bawa Pulang WNI Eks ISIS yang Bakar Paspor

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya