Terdampak Virus Corona, 5.700 Sopir Angkot di Semarang Menganggur 

Untuk menyambung hidup mereka menjual perabotan rumah

Semarang, IDN Times - Nasib para sopir angkot dan bus di Kota Semarang semakin terpuruk karena terdampak virus corona (COVID-19). Dari data Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang, saat ini terdapat ratusan sopir angkot, bus kota dan bus pariwisata yang kehilangan mata pencahariannya karena menganggur selama masa pandemik.

1. Para sopir angkot butuh bantuan pemerintah

Terdampak Virus Corona, 5.700 Sopir Angkot di Semarang Menganggur IDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto menyebut, dari 7.000 sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Semarang, saat ini hanya 20 persen yang masih aktif bekerja. Sisanya sekitar 80 persen atau 5.600 sopir telah menganggur.

"Mereka tidak punya penghasilan lagi sejak (virus) corona merebak di Semarang," kata Bambang kepada IDN Times melalui sambungan telepon, Rabu (29/4).

Ia mengungkapkan nasib para sopir angkot saat ini merana dan membutuhkan uluran bantuan dari Pemprov Jateng maupun Pemkot Semarang.

Kondisi mereka saat ini terhimpit kesulitan hidup lantaran masih harus membiayai hidup anak dan istrinya saban hari. 

Baca Juga: Sulit Akses Kartu Pra Kerja, Buruh Jateng Minta Bantuan Langsung Tunai

2. Banyak sopir angkot jual barang berharganya untuk bertahan hidup

Terdampak Virus Corona, 5.700 Sopir Angkot di Semarang Menganggur Etalase toko perhiasan. IDN Times/Gideon Aritonang

Menurut Bambang, gara-gara tak bisa mendapat penghasilan apapun selama pandemik COVID-19, para sopir angkot nekat menggadaikan barang berharganya untuk menyambung hidup.

"Soalnya kalau mau berutang juga gak memungkinkan. Kan banyak lembaga keuangan nasibnya juga hampir sama. Satu-satunya jalan, ada ratusan rekan kita yang harus jual perabotan rumah buat biaya hidup. Apapun barang berharga dijual dulu untuk sementara waktu sambil nunggu situasinya pulih lagi," ujar Bambang. 

3. Organda minta bantuan tunai atau sembako

Terdampak Virus Corona, 5.700 Sopir Angkot di Semarang Menganggur Kemensos Salurkan Bantuan Sembako Untuk Warga DKI Jakarta. Dok. Kemensos

Bambang berharap pemerintah segera menyalurkan bantuannya untuk meringankan beban para sopir angkot. Sebab bantuan yang dijanjikan pemerintah sejak April 2020 hingga kini tak kunjung turun.

"Dampak yang paling terasa itu pada sopir angkot dan sopir bus pariwisata. Mereka gak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang. Kita minta pemerintah mendekati janjinya. Berilah bantuan kepada kita bisa berupa bantuan langsung tunai atau sembako. Biar kita tetap bisa bertahan hidup," pungkasnya. 

Baca Juga: Ganjar Ingin PSBB, Wali Kota Semarang: Banyak Warga Bingung Cari Makan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya