Wakil Ketua BPIP: Pancasila Jadi Penuntun Menuju Negara yang Maju
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Momentum Hari Lahir Pancasila pada Rabu (1/6/2021), menjadi tonggak bagi rakyat Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai pegangan hidup yang dinamis.
1. BPIP anggap untuk jadi negara makmur Pancasila harus jadi Leitstar dinamis
Menurut Wakil Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Hariyono, saat ini jadi waktu yang tepat untuk memposisikan Pancasila sebagai penuntun kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga ke depan bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju, berdaulat dan makmur.
“Pancasila sebagai Leistar dinamis, sejak awal itu diposisikan menjadi penuntun kehidupan bangsa kita, menjadi orientasi bagaimana bangsa kita bisa menjadi bangsa yang maju, sejahtera, adil, dan makmur. Sehingga visi negara kita merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur itu bisa digapai," ujar Hariyono dalam keterangan yang didapat IDN Times usai memperingati Hari Lahir Pancasila di Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sekaran, Gunungpati.
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Dewan Pengarah BRIN Berasal dari Pejabat BPIP
2. Segenap masyarakat masih belum sepenuhnya sejahtera
Editor’s picks
Lebih lanjut, ia menegaskan pihaknya mendorong kepada pemerintah guna melakukan terobosan sekaligus melindungi segenap rakyat Indonesia. Ia melihat selama ini masyarakat belum seluruhnya sejahtera dan persoalan tersebut jadi tugas yang mesti diselesaikan oleh pemerintah.
"Kita saat ini juga masih melihat bahwa segenap bangsa kita belum semuanya sejahtera," tuturnya.
3. Rektor Unnes berupaya mewujudkan nilai Pancasila secara utuh
Sedangkan, Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyampaikan jika sebagai benteng Pancasila, kampusnya secara konsisten juga mendukung upaya implementasi serta aktualisasi nilai-nilai Pancasila di tingkat pendidikan tinggi.
Pihaknya mengaku harus mengambil peran sebagai institusi pendidikan yang mencetak dan menghasilkan lulusan berdaya guna yang berlandaskan Pancasila.
"Kita punya visi misi menjadi universitas bereputasi internasional. Melalui konservasi, Unnes pun berupaya mewujudkan nilai-nilai Pancasila secara utuh. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UNNES memiliki serangkaian strategi dalam menginternalisasikan nilai Pancasila melalui pendidikan tinggi," imbuh Guru Besar Sosiolinguistik tersebut.
Ia berpendapat bahwa Pancasila memiliki dimensi luas karena pengkajian Pancasila dilakukan untuk membuka lapisan-lapisan gagasan. Melalui pengkajian, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dipahami dan diimplementasikan.
"Nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diwariskan melalui proses pembelajaran. Nah Pembelajaran itu yang nantinya menghasilkan pemahaman, sikap, dan tindakan sebagai pelajar Pancasila," ungkapnya.
Baca Juga: Modal KIP Kuliah, 401 Millennial Kuliah Gratis di Unnes Semarang