Duh! Penurunan Level PPKM di Kota Solo Terganjal Daerah Aglomerasi

Surakarta, IDN Times - Angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Solo, Jawa Tengah terus menurun. Namun hal itu tidak dibarengi dengan penurunan level PPKM yang saat ini masih masuk dalam kategori level 4.
1. Status berdasarkan pada daerah aglomerasi
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan apabila perhitungan paparan COVID-19 rupanya tidak didasarkan pada satu daerah saja. Besaran angka keseluruhan tersebut ternyata dihitung sesuai angka keseluruhan paparan di wilayah Solo Raya.
Hal itu menjadi kendala Kota Surakarta bisa turun ke Level 3, lantaran daerah sekitar seperti Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri masih belum terkontrol.
“Lha hitungannya Solo Raya, ada 3 kota yang masih tinggi yaitu Sragen, Klaten dan Boyolali. Kalau Solo sudah sangat baik sekali tapi perlu kekompakan se-Solo Raya, ya itu nanti monggo untuk kepala daerah di masing-masing kabupaten untuk menggenjot lagi biar segera turun paparan virus coronanya,” kata Gibran, usai mengikuti rakor penanganan COVID-19 di wilayah Solo Raya, Kamis (19/8/2021).
Baca Juga: Viral Kaesang Pasang Baliho Siap RI 1, Gibran: Itu Promosi
2. Tingkat kepatuhan tinggi
Lebih lanjut, Gibran mengungkapkan jika tingkat kepatuhan warga Solo melaksanakan protokol kesehatan paling tinggi. Hal tersebut diungkapkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan dalam rapat koordinasi yang digelar secara virual pada Kamis (19/8/2021) pagi.
Editor’s picks
"Tadi waktu pemaparan dari pak Menko dan pak Menkes, di Solo Raya, Solo termasuk yang paling patuh. Untuk angka kepatuhannya yang paling tinggi, kepatuhan memakai masker dan lainnya Solo paling tinggi, kepatuhan tracing, vaksinasi kita paling baik. Tapi memang penanganan COVID-19 di Solo Raya harus kompak,” kata Gibran.
Gibran berharap Kota Solo segera keluar dari PPKM Level 4 dan kembali fokus pada pemulihan ekonomi di Kota Solo. Saat ini, pihaknya telah melakukan singkonasi data dengan Pemerintah Provinsi mengenai jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo.
3. Jumlah kematian menurun
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, hingga Kamis (19/8/2021) jumlah total terkonfirmasi COVID-19 mencapai 25.115 kasus. Dengan rincian yang menjalani perawatan ada 100 orang, isolasi mandiri 535 orang, yang dinyatakan sembuh 23.452 orang, dan meninggal dunia 1.027 orang.
Sementara itu, Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengklaim jika jumlah tingkat kematian di Kota Solo terus menurun. Menurutnya, hal itu sebagai dampak dari penerapan PPKM dan vaksinasi yang masif dilakukan oleh Pemkot Solo
"Hari ini (Kamis (19/8/2021)) ada empat orang yang meninggal dan ini sudah turun banyak sekali. Kita minta masyarakat untuk tetap menjalani prokes," ungkapnya.
Lebih lanjut Ning mengaku jika prosentase jumlah kematian di Kota Solo terbilang kecil yakni sebesar 4 persen dari jumlah total kasus yang ada.
Baca Juga: Harga Tes PCR Turun, Gibran Siap Tambah Kapasitas Uji Spesimen