Gibran Klaim Kasus COVID-19 di Solo Raya Turun, Dampak PPKM

Surakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kota Solo mulai menunjukkan penurunan, kendati demikian, jumlah bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit masih terbilang tinggi.
1. Virus corona di Solo dan daerah lain melandai
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengklaim jika kasus virus corona di Kota Solo sudah melandai. Bahkan, putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo itu menyebutkan kondisi serupa juga terjadi di daerah lain di Jawa Tengah.
"Kasus (COVID-19) sudah mulai landai. Solo Raya udah mulai landai. Semoga dua pekan lagi sudah mulai dikendalikan," ujarnya Senin (2/8/2021).
Baca Juga: 6 Jajanan Tradisional di Pasar Gedhe Solo, Wajib Dicicipi!
2. BOR rumah sakit di Solo masih tinggi
Kendati menunjukkan angka penurunan, Gibran mengaku BOR di rumah sakit di daerahnya masih tinggi, mencapai 94 persen. Sebab, pasien virus corona yang saat ini masih dirawat, sebanyak 70 persen berasal dari luar Kota Solo.
"BOR-nya ya masih tinggi, BOR ICU masih di angka 94 persen, BOR isolasi 74 persen, ini sudah menurun yang meninggal juga sudah menurun," ungkapnya.
Editor’s picks
3. Kasus turun diklaim dampak dari pemberlakuan PPKM
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan penurunan kasus COVID-19 di Solo dan sekitarnya merupakan dampak dari penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta pendisipilinan protokol kesehatan oleh masyarakat.
"Penurunan salah satu sebabnya PPKM, 5M kan salah satunya menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas karena penularan itu melalui interaksi antar manusia. Banyak faktor yang berpengaruh maka kota Surakarta sigap, para pimpinan mengambil langkah yang cepat," jelasnya.
4. Protokol kesehatan jangan menjadi paksanaan
Kendati terjadi penurunan angka kasus, Ning berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
"Kalau saya berharap sebetulnya masyarakat jangan merasa dipaksa dengan PPKM ini tapi ini suatu kebutuhan kita sebetulnya kalau kita ingin selamat dan segera bangkit, ya (protokol kesehatan) itu sebagai kebutuhan," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data DKK Solo, angka kasus terkonfirmasi COVID-19 menurun 300an kasus. Kini hanya sekitar 100an kasus per hari. Adapaun per Minggu (1/8/2021), total kasus terkonfirmasi positif virus corona mencapai 23.662 orang terdiri dari 1872 orang menjalani isolasi mandiri, 231 orang dirawat, 20.640 orang dinyatakan sembuh, serta 919 orang meninggal dunia.
Baca Juga: APBD Defisit, TPP ASN Solo Dipotong Sampai Akhir 2021 Buat COVID-19