Klaster Sekolah Meluas! 15 Siswa SMP di Solo Terpapar COVID-19

Langsung lakukan penutupan sekolah.

Surakarta, ID Times - Klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Solo mengalami penambah. Setelah lima sekolah Dasar, kini terdapat dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang kembali menyumbang klaster PTM.

Baca Juga: Duh! Empat Sekolah Dasar di Solo Ditutup Karena COVID-19

1. Diketahui dari test acak

Klaster Sekolah Meluas! 15 Siswa SMP di Solo Terpapar COVID-19Siswa SD Laweyan Solo lakukan test swab. IDNTimes/Larasati Rey

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Solo Ahyani mengatakan dua sekolah tersebut Yakni SMP Negeri 8 Dan SMP Negeri 4. Kedua sekolah tersebut diketahui setelah Tim dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melakukan tes acak.

"Kedua sekolah tersebut diketahui dari hasil tes acak yang kemarin dilakukan. Mengetahui itu, kita langsung berhentikan pembelajaran tatap muka," Kata Ahyani, Rabu (20/10/21).

2. Sebanyak 12 siswa terpapar virus corona

Klaster Sekolah Meluas! 15 Siswa SMP di Solo Terpapar COVID-19Ilustrasi Kegiatan belajar mengajar. IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ahyani mengatakan jumlah siswa SMP yang terpapar sebanyak 12 siswa. Mereka berasal dari SMP Negeri 8 sebanyak 11 kasus dan SMP Negeri 4 sebanyak satu kasus.

Adanya temuan tersebut, dua sekolah langsung diminta untuk menghentikan kegiatan belajar mengajar secara langsung untuk sementara waktu. PTM di dua sekolah tersebut dihentikan mulai Kamis (21/10/21).

"Sesuai instruksi dilakukan Pembelajaran jarak jauh sekitar satu bulan," ungkapnya.

3. Belum ada penambahan kasus untuk klaster SD

Klaster Sekolah Meluas! 15 Siswa SMP di Solo Terpapar COVID-19Ilustrasi PTM terbatas di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, sebanyak 47sisw dan guru terkonfirmasi Positif COVID-19 di lima Sekolah Dasar. Temuan itu diperoleh melalui tes swab secara acak di sejumlah sekolah yang kemudian diperluas dengan tracing.

Akibatnya, 5 sekolah tersebut harus menghentikan kegiatan PTM dalam jangka waktu yang bervariasi, mulai dari 2 pekan hingga 1 bulan.

Lebih lanjut, Ahyani mengatakan hingga kini klaster SD tersebut belum ada laporan adanya tambahan sekolah yang siswa ya terpapar Covid-19.

Namun, ia mengaku dari lima sekolah kemarin, ada tambahan kasus baru. "Ada tambahan, tapi datanya detailnya saya belum tahu," pungkasnya..

Baca Juga: Klaster Pembelajaran Tatap Muka di Solo, 4 Sekolah Ditutup Satu Bulan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya