Rektor UMS Biayai Pengobatan Korban Demo Tolak Omnibus Law di Solo

Sebagai bentuk empati kepada mahasiswa.

Solo, IDN Times - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Sofyan Anif turut bersimpati dengan kondisi mahasiswa yang mengalami luka-luka maupun terkena gas air mata saat berunjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja, Kamis (9/10/2020) di perempatan Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Marak Menolak Omnibus Law, Wali Kota Solo Ogah Tulis Surat ke Presiden

1. Jenguk korban di rumah sakit

Rektor UMS Biayai Pengobatan Korban Demo Tolak Omnibus Law di SoloDemo penolakan Omibus Law UU Cipta Kerja di Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Istimewa

Sebagai bentuk simpati dan empati kepada para mahasiswa yang mengalami luka-luka, Rektor UMS, Prof Sofyan Anif menjenguk mereka di RS PKU Muhammadiyah Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah tempat pengunjuk rasa yang luka-luka dirawat pada Kamis (9/10/20) malam. Tak hanya menjenguk, Prof Sofyan juga menanggung semua biaya pengobatan mereka yang dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

'Ini murni bentuk empati saya sebagai Bapak yang anaknya sedang terluka, tidak ada maksud lain," ungkapnya, Sabtu (10/10/20).

2. Tanggung biaya 40 mahasiswa

Rektor UMS Biayai Pengobatan Korban Demo Tolak Omnibus Law di SoloDemo mahasiswa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Solo, Jawa Tengah. IDNTimes/Larasati Rey

Sebanyak 40 mahasiswa yang terluka dalam aksi demo di bundaran Tugu Kartasura, dirawat di RS PKU Kartasura, mereka kebanyakan mengalami memar terkena pukulan, diinjak-injak, hingga terkena peluru karet.

Sofyan mengatakan , mahasiswa yang dirawat di RS PKU Kartasura tidak hanya berasal dari UMS saja, namun juga berasal dari beberapa universitas di Kota Solo. Ia tidak mau merinci secara pasti berapa biaya yang ia keluarga untuk menanggung pengobatan 40 mahasiswa baik dari UMS dan universitas lainnya tersebut.

“Saya dihubungi, ada banyak mahasiswa dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kartasura karena luka akibat demo. Setelah salat Isya saya berangkat dan di sana ternyata bukan hanya mahasiswa UMS, tetapi ada dari UNS [Universitas Sebelas Maret] dan Unisri [Universitas Slamet Riyadi] dan lainnya," ujar Sofyan.

3. Dianggap pro pendemo

Rektor UMS Biayai Pengobatan Korban Demo Tolak Omnibus Law di SoloRektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Sofyan Anif. IDNTimes/ Larasati Rey

Lebih lanjut, Prof Sofyan mengatakan rasa empati yang dilakukan olehnya mendapat banyak asprirasi dari masyarakat dan kalangan akademika lainnya. Namun, tak jarang ia juga dianggap pro terhadap para pendemo, dan bahkan dituduh menjadi dalang pengerak massa mahasiswa turun kejalan.

Hal tersebut, dibantah keras oleh Prof Sofyan, ia mengaku tidak ada instruksi khusus darinya untuk menyuruh mahasiswa demo, hal tersebut dilakukan oleh mahasiswa atas dasar kemauan sendiri. " Saya tidak menyuruh mahasiswa untuk demo, itu salah dan itu fitnah. Mereka turun ke jalan atas dasar keinginan konsolidasi dengan BEM seluruh Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law di Tugu Kartarsura, Ricuh, Mobil Satpol PP Dibakar

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya