Upaya Gibran Ubah Image Kota Solo Yang Disebut Penghasil Teroris

Naikkan peringkat kota toleran di Indonesia.

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tengah berusaha keras untuk mengubah image atau citra Kota Solo yang sering dikaitkan dengan aksi terorisme di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh putra sulung Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat membuka acara Wahana Negara Raharja Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia di Alila Hotel Solo, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga: Lihat Selvi Foto Love Sign Dengan Leo XODIAC Gibran Ngaku Pasrah

1. Sebut Kota Solo sebagai penghasil teroris

Upaya Gibran Ubah Image Kota Solo Yang Disebut Penghasil TerorisWalikota Solo, Gibran Rakabuming Raka hadiri acara Wahana Negara Raharja. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam pidatonya, Gibran mengatakan jika Kota Solo dulu sebelum dirinya menjabat sebagai Walikota sering disebut sebagai kota intoleran. Tak hanya itu nama Solo juga disebut sebagai kota penghasil teroris.

Kendati demikian, dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, Gibran berhasil mengubah image Kota Solo menjadi lebih baik.

"Ini luar biasa, Solo sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan ini. Image Solo biasanya sebagai kota kurang toleran. Kota penghasil teroris. Tapi sekarang sudah berubah," kata Gibran dalam pidatonya.

2. Indeks skor toleransi meningkat.

Upaya Gibran Ubah Image Kota Solo Yang Disebut Penghasil TerorisKegiatan Wahana Negara Raharja Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia. (IDN Times/Larasati Rey)

Gibran menceritakan jika dirinya memiliki strategi untuk mengubah image kota intoleran tersebut, salah satunya dengan memperbolehkan seluruh agama di Indonesia untuk mengelar kegiatan di Kota Solo bahkan menyediakan ruang untuk para agama tersebut mengelar peringatan keagamaan.

"Dulu yang namanya mohon maaf ini contoh saja masang Pohon Natal aja takut. Sekarang kita perbolehkan. Bahkan di depan balaikota ornamen Natal kita pasang. Umat Hindu, Festival Ogoh-ogoh kita adakan," katanya.

Berkat komitmenya tersebut, di bawah kepemimpinan Gibran indeks toleran di Kota Solo meeningkat. Berdasarkan indeks toleransi, di tahun 2021 Kota Solo berada di urutan ke 9 dengan skor 5.783 , dan di tahun 2022 naik ke peringkat ke 4 dengan skor toleransi 5.883.

"Dulu memang Solo image nya jelek seperti itu. Tapi ketika saya mendapat amanah di Solo waktu pertama menjabat Solo masuk sebagai kota toleran nomor 9 tahun. Sekarang nomor 4 untuk kota toleran di Indonesia," imbuhnya.

Gibran mengaku keberhasilan tersebut tak lepas dari peran serta para pemuka agama dan masyarakat yang sadar akan pentingnya membangun kerukunan beragama seprrti dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Gibran juga memberikan kepada Majelis Buddha Dharma Indonesia yang memilih Solo sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan tahunan.

"Dengan acara-acara keagamanaan ini jadi indikator bahkan Kota Solo sudah aman untuk digelar kegiatan keagamaan seperti ini," jelasnya.

3. Lakukan doa bersama.

Upaya Gibran Ubah Image Kota Solo Yang Disebut Penghasil TerorisDoa bersama Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Niciren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) Herwindra Aiko Senosoenoto mengatakan kegiataan Wahana Negara Raharja nantinya juga dilakukan doa bersama dari enam pemuka agama di Indonesia dan 1.500 umat Budha yang hadir dalam acara tersebut.

Adapun acara ini sengaja digelar di Kota Solo karena Solo memiliki kesan ramah terhadap seluruh umar beragama.

"Kami memilih Kota Solo karena sangat berkesan, ini kedua kalinya kegiatan WNR ( Wahana Negara Raharja digelar di kota Solo," katanya.

"Kita berharap di Solo ini lebih membangun saling pengertian, kerja sama. Jadi tidak ada lagi perbedaan antara umat beragama. Solo adalah tempat yang tepat lebih membangun susana itu," pungkasnya.

Baca Juga: Di Amerika Serikat, Gibran Ketemu Pejabat Penting PBB

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya