Kritis! Daerah Aliran Sungai Kawasan Muria Perlu Segera Direhabilitasi

Kudus, IDN Times - Sebanyak tujuh sub daerah aliran sungai (DAS) di Kawasan Muria dikategorikan kritis. Hasil itu didapatkan setelah, Forum DAS Muria melakukan penelitian dan pengamatan di wilayah daerah aliran sungai tersebut.
“Ada tujuh sub DAS dalam kategori kritis,” kata Ketua Forum DAS Muria Hendy Hendro saat dikonfirmasi pada Selasa (3/2).
Baca Juga: 10 Potret Wisata Air Terjun Kali Banteng di Lereng Gunung Muria Kudus
1. Rekomendasikan untuk dilakukan perbaikan
Hendy mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan dan juga pengamatan dari BPDAS Pemali Jratun bahwa ada sebanyak tujuh sub DAS dalam kategori kritis. DAS itu tersebar di wilayah Karesidenan Pati.
“Kami merekomendasikan ke-tujuh DAS itu perlu dilakukan perbaikan atau juga rehabilitasi,” kata dia.
Lebih rinci kata dia, sub DAS itu meliputi DAS Srep dan sub DAS Piji berada di Kabupaten Kudus. Sub DAS Srani, sub DAS Gungwedi, dan sub DAS Tayu berada di Kabupaten Pati.
“Serta sub DAS Gelis dan sub DAS Mayong di Kabupaten Jepara,” ujar dia.
2. Tujuh daerah aliran sungai berada di tiga kabupaten
Hendy yang juga merupakan Dosen Pertanian di Universitas Muria Kudus menjelaskan bahwa tujuh DAS itu perlu untuk dilakukan perbaikan dan juga pemulihan. Perbaikan ini dilakukan secara terus menerus dan secara berkesinambungan.
“Proses waktu yang cukup lama, karena luasnya wilayah Sub DAS. Selain itu juga dalam penanganannya pun harus dilakukan secara sinergis, integratif, terkoordinasi, dan terpadu antar pemangku kepentingan,” tegasnya.
Kekritisan sub DAS itu kata dia disebabkan karena faktor alam dan juga faktor manusia. Faktor manusia ini disebabkan karena, penggunaan fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukannya, Kemudian alih fungsi lahan. Lalu penebangan pohon sembarangan.
3. Faktor kritis disebabkan karena faktor manusia
“Selain itu juga adanya peningkatnya penggunaan lahan untuk bangunan, serta berkurangnya luasan lahan hijau,” papar dia.
Sedangkan untuk faktor alam , karena curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa jam. Tingkat kemiringan lereng yang cukup terjal. Tipisnya solum atau lapisan tanah. Kemudian jenis batuan penyusun tanah.
Baca Juga: 10 Potret Mengolah Hingga Menikmati Kopi Muria Khas Kudus