Cucu Gatot Subroto Sambut Bhikkhu Thudong di Bukit Kassapa Semarang

- Bukit Kassapa di Semarang menjadi tempat ritual bhikkhu menjelang perayaan Waisak 2024
- 40 bhikkhu melakukan ritual thudong dengan bus dari Jakarta ke Semarang, dipimpin oleh Koordinator Bhikkhu Thudong Kota Semarang
- Sambutan meriah warga Semarang terhadap para bhikkhu yang disambut baik, termasuk cucu mendiang Jenderal TNI Gatot Subroto
Semarang, IDN Times - Bukit Kassapa yang letaknya di tengah lembah Pakintelan Semarang menjadi tempat ritual para bhikkhu menjelang perayaan Waisak 2024.
Bila tahun lalu ritual thudong atau berjalan kaki dilakukan para bhikkhu dari Thailand hingga Candi Borobudur, namun tahun ini ritual thudong dilakukan dengan cara berbeda. Panitia Thudong menginisiasi perjalanan para bhikkhu dengan menggunakan bus dari Jakarta menuju Semarang.
Tiba di Pakintelan Gunungpati Selasa selepas maghrib, ada 40 bhikkhu yang memutuskan bermalam di Vihara Vihara Buddhadipa kemudian keesokan harinya berjalan menyusuri Sungai Kaligarang menuju Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti yang ada di tengah Bukit Kassapa.
1. Hormati jasa kepahlawanan Jenderal Gatot Subroto

Wahyudi Santiphala, Koordinator Bhikkhu Thudong di Kota Semarang berkata dari 40 bhikkhu tersebut, ada 10 orang berasal dari vihara Indonesia. Sedangkan 20 bhikkhu lainnya dari Thailand.
Kota Semarang dipilih sebagai titik kumpul dimulainya ritual thudong lantaran menyimpan rekam jejak agama Buddha yang kuat.
Selain demi menghormati jasa mendiang Jenderal TNI Gatot Subroto sebagai pahlawan dari kalangan Buddha, di Semarang pula terdapat Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti yang jadi peninggalannya biksu pertama di Indonesia, Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.
"Maka upacara pelepasan bhikkhu yang menjalani ritual thudong dihadiri langsung Walikota Semarang, FKUB, mahasiswa Jurusan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan YME, FBB Untag Semarang lalu ada hiburan pentas budaya," kata Wahyudi, Kamis (16/5/2024).
2. Bukit Kassapa jadi cikal bakal penyebaran ajaran Buddha

Bikhu Khaomacaro, Ketua Umum Dewan Pusat Santiagung Indonesia juga memastikan bahwa di Bukit Kassapa Semarang merupakan titik awal tempat penasbihan bhikkhu yang pertama di Indonesia.
"Dalam sejarahnya, dahulu kala penasbihan menghadirkan 13 bhikkhu dari 13 negara yang jadi pemimpin di negara masing-masing," terangnya.
Tak cuma itu saja, setelah dipelajari dari sejarah panjangnya, lokasi vihara di Bukit Kassapa merupakan cikal bakal penyebaran ajaran Buddha saat Indonesia merdeka.
"Ini cukup terkenal. Bahkan kami baru menggali rekam jejaknya lagi empat tahun belakangan," tuturnya.
3. Ratusan mahasiswa dan anak sekolah sambut para bhikkhu thudong

Sambutan meriah terlihat saat para mahasiswa, puluhan anak sekolah dan warga Pakintelan dan Pudakpayung tumplek-blek memadati jalur setapak di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti.
Ana, seorang mahasiswi yang hadir mengatakan baru pertama kali melihat para bhikkhu menjalankan ritual thudong. "Baru paham kalau thudong itu salah satu ritual untuk Hari Raya Waisak. Ternyata ada juga vihara di tengah lembah kayak gini," katanya.
4. Cucu Gatot Subroto ikut sambut bhikkhu thudong

Dalam sesi foto bersama, sejumlah masyarakat tak mau ketinggalan menyapa para bhikkhu. Bahkan acara penyambutan bhikkhu thudong juga dihadiri cucu mendiang Jenderal TNI Gatot Subroto.
Lauren Loksin Sarjono yang notabene cucu keenam mendiang Jeneral TNI Gatot Subroto terkesima dengan sambutan masyarakat Semarang yang luar biasa pada acara pelepasan perjalanan 40 bhikkhu di Bukit Kassapa.
"Saya sampai sini jam enam pagi. Baru sekarang ikut menyambut para bhikkhu Thudong. Karena saya baru pertama, saya sangat lega, senang rasanya lihat animo masyarakat pas menyambut para bhikkhu," kata Lauren kepada IDN Times.
Bahkan, secara pribadi Lauren juga menghaturkan terima kasih bagi panitia Thudong da umat Buddha yang senantiasa mengingat jasa kepahlawanan kakek buyutnya.
"Terima kasih sekali apresiasi warga mengenang jasa kakek saya. Yang jelas umat Buddha tidak pernah lupa terhadap jasa kakek. Karena setiap tahun pasti di malam kedatangan dari rombongan umat Buddha," akunya.