Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP, FX Rudy Setuju, Gibran Beda Jawaban

Surakarta, IDN Times - Wacana Presiden Joko "Jokowi'Widodo diusulkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri, ditanggapi oleh Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy).
1. Rudy mengaku setuju

Rudy menyatakan setuju dengan usulan tersebut. Ia menilai jika sosok Jokowi patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati. Sebab Jokowi pernah berhasil menjadi Presiden dan memimpin negara.
"Setuju, pokoknya kalau kader PDIP diusulkan siapapun, berarti punya potensi. Pak Jokowi diusulkan (jadi Ketum PDIP) gak masalah," katanya, Senin (2/10/2023).
"Lha sekarang me-manage 270 juta lebih, nyaman kok. PDIP anggap saja 140 juta aja, pasti lebih nyaman. Tapi kembali lagi, semua ke keputusan kongres," imbuh Rudy.
2. Mengaku akan turut diuntungkan

Politisi senior PDIP tersebut bahkan berkelakar jika dirinya akan ikut diuntungkan dengan Jokowi nantinya terpilih menjadi Ketum PDIP. Sebab ia merupakan pasangan Jokowi saat dulu ia maju sebagai Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2005 lalu.
"Mohon maaf, berarti saya itu katut kesinggung-singgung (ikut menjadi pembicaraan). Maju wali kotanya bareng Rudy," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudy menegaskan terkait kepengurusan PDIP pasca Megawati, menjadi kewenangan dari Kongres PDIP di tahun 2025 mendatang. Saat ini partai lebih fokus untuk pemenangan pemilu terlebih dahulu.
"Itu yang menentukan kongres. Bukan saya bukan siapa-siapa, itu kongres. Semua keputusan di kongres. Kita kan memenangkan pileg, pilpres dulu, nek masalah ketua umum, DPD, DPC, ranting itu nanti setelah pemilu selesai," jelasnya.
3. Gibran enggan komentar

Sementara itu Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menanggapi dengan berbeda. Gibran justru enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut.
Gibran pun justru memilih menghindar dari pertanyaan tersebut. Ia tidak ingin ikut campur dengan urusan para senior partai.
"Sudah-sudah, untuk (wawancara) politik sudah cukup hari ini. Kalau itu (pengganti ketua umum) urusan ketua-ketua," ungkapnya.