Kecapekan Kejar Biawak di Bengawan Solo, Aris Ditemukan Meninggal

Surakarta, IDN Times - Kejadian yang satu ini bisa menjadi pelajaran bagi para pemburu satwa liar di alam bebas.
Bila tidak berhati-hati saat berburu, bisa-bisa bernasib sial. Seperti yang dialami Aris Saputro, warga Dukuh Kedung Gupit, Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
1. Aris awalnya kejar biawak di pinggir sungai

Informasi dari Basarnas Semarang menyebutkan Aris meninggal dunia ketika sedang mengejar seekor biawak yang menjadi buruannya.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Rabu (1/5/24) sore pukul 17.30 WIB. Semula Aris bersama beberapa temannya sedang berburu biawak di pinggir Sungai Bengawan Solo.
Saat melihat seekor biawak di pinggir sungai, ia langsung menembak dengan senapan anginnya namun ternyata gagal mengenai sasaran.
Karena kaget, biawak buruan Aris melarikan diri dengan berenang melintasi sungai Bengawan Solo.
"Dan karena korban tidak mau lepas buruannya dia pun memutuskan untuk mengejar dengan berenang melintasi sungai yang saat itu arusnya sebenarnya cukup landai," tutur Budiono, Kepala Basarnas Semarang, Jumat (3/5/2024).
2. Meninggal karena kecapekan berenang

Sampai di tengah sungai, ada dugaan Aris tiba-tiba kelelahan. "Korban kelelahan dan kehabisan nafas sehingga korban tak kuat lagi dan tenggelam," paparnya.
Budiono menambahkan, setelah menerima laporan warga, Basarnas mengirimkan satu tim pencari dari Pos SAR Surakarta untuk melakukan pertolongan bersama SAR gabungan.
3. Ditemukan mengambang

Setelah seharian dilakukan pencarian akhirnya tim SAR gabungan berhasil menemukan korban, Kamis (2/5/2024) jam 16.15 WIB.
"Tim SAR gabungan menemukan korban sudah dalam keadaan tak bernyawa. Korban ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Solo," sambungnya.
Tubuh Aris ditemukan sejauh 1,2 kilometer dari lokasi kejadian. Selanjutnya jenazah Aris dievakuasi dan dibawa ke rumah duka.
"Terima kasih untuk SAR gabungan yang sudah berhasil menemukan korban, dan untuk masyarakat kami harapkan lebih berhati-hati lagi dalam melakukan aktivitas yang sekiranya berbahaya," ujar Budiono.