Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MBG di Pekalongan Baru 40 Persen, Target 102 Ribu Orang

antarafoto-capaian-penerima-manfaat-mbg-di-jawa-tengah-1758261971.jpg
Ilustrasi siswa berbagi lauk pauk kepada teman sebangkunya saat menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 9 Kota Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Intinya sih...
  • MBG merupakan program strategis untuk meningkatkan kualitas gizi dan perekonomian lokal.
  • Kolaborasi lintas sektor penting untuk optimalisasi dapur SPPG dan melibatkan UMKM lokal.
  • Pelaksanaan MBG diakui memiliki catatan teknis namun berjalan positif dengan dukungan masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pekalongan, IDN Times - DPRD Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menegaskan komitmennya memperbaiki kualitas dan tata kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus memperluas jangkauan manfaatnya. Program yang dinilai strategis itu bukan hanya untuk pemenuhan gizi siswa, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat lokal.

1. MBG sebagai program strategis

antarafoto-perkembangan-jumlah-sppg-hingga-agustus-2025-1758262218.jpg
Ilustrasi petugas menyiapkan paket makanan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Samarinda Ulu 2 di Samarinda, Kalimantan Timur. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Ketua DPRD Kota Pekalongan, Azmi Basyir mengatakan, MBG memiliki dua dampak besar sekaligus, yakni meningkatkan kualitas gizi penerima manfaat dan memperkuat perekonomian melalui pelibatan usaha lokal.

“Kami berkomitmen mendukung perbaikan kualitas dan tata kelola MBG melalui pengawasan dan dorongan kebijakan,” katanya di Pekalongan, Senin (22/9/2025).

Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak, mulai dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sekolah, hingga pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang telah mendukung program tersebut.

2. Pentingnya kolaborasi lintas sektor

antarafoto-capaian-realisasi-program-mbg-di-jawa-timur-1758262111.jpg
Ilustrasi siswa membawa paket makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Saat ini, Kota Pekalongan memiliki 14 dapur SPPG yang melayani sekitar 51 ribu penerima manfaat, termasuk siswa sekolah dan ibu hamil. Angka tersebut baru sekitar 40 persen dari target 102 ribu orang.

“Ke depan, dapur-dapur ini harus lebih optimal, bukan hanya memastikan kualitas makanan tetapi juga memperluas jangkauan penerima,” ungkap Azmi.

Menurutnya, perlu ada evaluasi menyeluruh agar tata kelola distribusi makanan berjalan lebih baik, sehingga target penerima dapat tercapai.

Azmi menekankan, keberhasilan MBG ditentukan oleh kolaborasi lintas sektor, terutama dengan UMKM lokal.

“Pelaku UMKM harus benar-benar dilibatkan mulai dari penyediaan bahan pangan hingga dukungan logistik. Dengan begitu, program ini menyehatkan anak-anak sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat,” katanya.

Keterlibatan UMKM juga diyakini mampu menciptakan dampak berganda (multiplier effect) bagi masyarakat, khususnya dalam memperkuat ekonomi lokal berbasis pangan sehat.

3. Akui masih ada persoalan teknis

antarafoto-penerima-program-mbg-di-kendari-1758262141.jpg
Ilustrasi petugas SPPG mengangkat ompreng makan bergizi gratis di SDN 2 Kendari, Sulawesi Tenggara. (ANTARA FOTO/Andry Denisah)

Sementara itu, Koordinator SPPG Wilayah Kota Pekalongan, Noor Faishal Zaki mengakui, pelaksanaan MBG masih memiliki sejumlah catatan teknis.

Namun, secara umum program ini telah berjalan dengan baik.

“Ada beberapa hal teknis yang memang harus dievaluasi, tetapi secara keseluruhan MBG berjalan positif. Dukungan masyarakat dan pelibatan banyak pihak menjadi kunci keberhasilan,” ujarnya dilansir Antara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Minta Evaluasi Tunjangan di DPRD Banyumas, Anggota Terima Rp37 Juta Sebulan

22 Sep 2025, 21:39 WIBNews