Mengenal Farmakogenomik, Pemeriksaan Genetik Biar Nggak Salah Konsumsi Obat

Semarang, IDN Times - Pengobatan pasien terkadang sering tidak tepat karena salah obat. Saat mendapat resep dari dokter kemudian mengkonsumsi obat tidak jarang pasien bukannya sembuh tapi malah mendapat efek lain dari penyakit yang diderita.
1. Setiap obat belum tentu cocok buat pasien
Ternyata genetik pada setiap orang merespons berbeda-beda terhadap obat dalam proses penyembuhan. Tidak semua obat yang diberikan cocok dengan pasien.
Menjawab masalah tersebut pasien yang mengidap suatu penyakit dapat melakukan pemeriksaan farmakogenomik. Laboratorium Klinik Cito Semarang memperkenalkan layanan terbarunya CitoGen Pharmaco Genomics, Jumat (15/7/2022).
CEO Laboratorium Klinik CITO, dokter Haryadi Ibnu Junaedi, Sp.B mengatakan, farmakogenomik adalah contoh penting dalam bidang precision medicine, yakni bentuk pengobatan menggunakan informasi gen atau protein untuk mencegah, mendiagnosis atau mengobati penyakit.
‘’Farmakogenomik bertujuan untuk menyesuaikan tata laksana medis untuk setiap orang atau sekelompok orang dan melihat bagaimana DNA mempengaruhi cara merespons obat. Dalam beberapa kasus, DNA dapat mempengaruhi apakah memiliki reaksi buruk terhadap obat atau apakah obat itu membantu atau tidak," ungkapnya saat peluncuran layanan pemeriksaan farmakogenomik.