Merasa Jengah, Warga Sukoharjo Tolak Demo di Tugu Kartasura

- Penolakan terhadap aksi unjuk rasa 'Seruan Aksi September Hitam' di Bundaran Tugu Kartarura, Sukoharjo oleh warga Kartasura.
- Camat Kartasura, Ikhwan Sapto Darmono, menanggapi penolakan dengan menjelaskan bahwa spanduk-spanduk tersebut merupakan aksi spontan dari para warga.
- Meski mendapat penolakan dari warga, aksi unjuk rasa tetap digelar sekitra pukul 17.00 WIB dengan pengamanan dari petugas keamanan Polri, TNI, dan warga masyarakat.
Sukoharjo, IDN Times - Sejumlah poster penolakan aksi unjuk rasa 'Seruan Aksi September Hitam' yang digelar di Bundaran Tugu Kartarura, Sukoharjo tersebar di sejumlah titik. Poster tersebut mengatasnamakan warga Kartasura.
1. Poster penolakan dari warga Kartasura

Dalam spanduk yang terpasang terdapat tulisan "Kami Warga Masyarakat Kartasura menolak unjuk rasa dalam bentuk apapun. Kami warga masyarakat Kartasura ingin Kartasura tenang, Kartasura damai, Kartasura kompak."
Poster tersebut muncul untuk merespons adanya aksi demo di Bundaran Tugu Kartasura yang dilakukan oleh mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat.
Sebelumnya juga tersebar poster aksi unjuk rasa yang bertuliskan Seruan Aksi September Hitam digelar pada Selasa 24 September 2024 di Tugu Kartasura pukul 14.00--selesai.
Dalam poster tersebut juga mengundang seluruh elemen masyarakat Solo Raya dengan menggaungkan hastag #MerawatIngatMelawanLupa #TolakPenyelesaianHukumHAMDenganCaraNonYudisial #HapusImpunitasdiIndonesia.
2. Penolakan spontan dari warga

Merespons adanya penolakan tersebut, Camat Kartasura, Ikhwan Sapto Darmono, menjelaskan bahwa spanduk-spanduk tersebut merupakan aksi spontan dari para warga.
"Itu spontanitas warga, baru pagi tadi dipasang. Tadi malam kita juga sudah mengkondisikan warga. Sifatnya persuasif pada warga ga usah ikut-ikut demo. Ada yang usul mau pasang spanduk. Yaudah dipasang silahkan. Biar Kartasura ayem tentrem tetap kondusif," ungkapnya saat dihubungi, Selasa, (24/09/2024).
Ikhwan mengimbau agar Tugu Kartasura tidak sebagai tempat untuk ajang demo atau unjuk rasa para mahasiswa. Terlebih untuk menjaga kondusifitas dan keamanan warga.
"Ya intinya kalau ada demo jangan disini, dikampus atau dimana gitu. Inikan kalau demo-demo akhirnya juga macet. Citra Kartasura jadi kurang bagus. Masyarakat dan kami inginnya Kartasura aman dan kondusif. Gak mengganggu kepentingan umum," jelasnya.
3. Demo tetap digelar

Meski mendapat penolakan dari warga, aksi unjuk rasa tersebut tetap digelar sekitra pukul 17.00 WIB. Mereka melakukan sejumlah aksi dibundaran Tugu Kartasura.
Sejumlah petugas keamanan pun juga dikerahkan diantaran Polri, TNI, dan warga masyarakat turut hadir memberikan pengamanan di wilayahnya.
Diketahui, aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat Soloraya. Aksi demo tersebut menyuarakan beberapa hal diantaranya tolak penyelesaian hukum ham dengan cara non yudisial, hapus impunitas di Indonesia, dan beberapa persoalan lainnya.