- Sortie 1 dan 2: Menabur NaCl satu ton di wilayah perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah (ketinggian 8.000–12.000 kaki).
- Sortie 3: Menabur CaO satu ton di selatan Semarang (ketinggian 4.000–8.000 kaki).
- Sortie 4: Menyemai NaCl satu ton di langit Rembang dan sekitarnya (ketinggian 8.000–10.000 kaki).
- Sortie 5: Menabur NaCl satu ton kembali di perairan selatan Yogyakarta–Jawa Tengah sekitar pukul 20.30 WIB.
38.180 jiwa Terdampak Banjir Semarang, OMC di Jateng Habiskan 5 Ton Garam

- 38.180 jiwa terdampak banjir di Kota Semarang, dengan genangan mencapai 70 sentimeter dan merendam permukiman warga serta sektor vital.
- BNPB melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menaburkan 5 ton bahan semai garam untuk mengalihkan awan hujan dan mengurangi curah hujan di kawasan terdampak.
- Pesawat Cessna Caravan Smart Aviation diterbangkan untuk menaburkan bahan NaCl dan CaO di atas awan konvektif pada ketinggian 4.000–12.000 kaki dalam lima kali penerbangan.
Semarang, IDN Times — Upaya pemerintah menanggulangi banjir besar yang melanda Kota Semarang dan wilayah sekitarnya terus dilakukan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama berbagai lembaga melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Sabtu (25/10/2025). Dalam satu hari operasi itu menghabiskan lima ton bahan semai berupa natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO) untuk mengatur pola hujan sehingga tidak memperparah genangan di daratan.
1. Sebanyak 38.180 jiwa terdampak banjir Semarang

Hujan deras sejak Rabu (26/10/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik di Kota Semarang. Antara lain di Jalan Erowati Baru I, Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara. Ketinggian air banjir mencapai 20--30 sentimeter dan merendam permukiman warga.
Kondisi lebih parah terjadi di jalur Pantura Genuk–Kaligawe–Terboyo, di mana genangan mencapai 70 sentimeter. Beberapa truk besar nyaris tidak bisa bergerak, sementara kendaraan kecil yang nekat menerobos justru mogok di tengah jalan.
Akibatnya, perekonomian di kawasan tersebut lumpuh. Banyak warung dan toko memilih tutup karena akses jalan terendam.
Menurut data BPBD Kota Semarang, hingga Sabtu (25/10/2025) pukul 20.48 WIB, banjir berdampak pada 38.180 jiwa di 14 kelurahan di Kota Semarang. Tiga sektor vital ikut terdampak, termasuk Rumah Sakit Islam Sultan Agung, yang terpaksa memindahkan pasien ke Masjid Jami’ Syeh Jumadil Kubro di Kelurahan Terboyo Kulon.
Petugas juga mengevakuasi tiga warga negara asing (WNA) yang terjebak di kawasan industri Terboyo.
BPBD mendirikan dapur umum di Kelurahan Bangetayu dan di markas BPBD Kota Semarang untuk melayani warga terdampak serta pengemudi truk yang terjebak. Pompa air dan alat berat ikut dikerahkan untuk memindahkan air dari jalan raya menuju laut. Namun hujan yang terus turun membuat upaya ini berjalan lambat.
2. BNPB urai awan dan kurangi hujan

Kepala BNPB, Letjen TNI, Suharyanto memerintahkan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di wilayah Jawa Tengah. Pesawat Cessna Caravan Smart Aviation dengan kode PK-SNM diterbangkan dari Bandara Ahmad Yani Semarang membawa bahan semai garam untuk disebar di langit.
“Langkah ini menjadi bagian dari ikhtiar kami mempercepat penanganan darurat banjir. Modifikasi cuaca diharapkan dapat memicu hujan lebih awal di wilayah yang aman seperti laut, agar curah hujan di kawasan terdampak bisa berkurang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dilansir keterangan resminya, Minggu (26/10/2025).
Untuk diketahui, OMC melibatkan BNPB, BMKG, BRIN, TNI, dan BPBD Jawa Tengah. Tujuannya adalah mengalihkan awan hujan sebelum mencapai kawasan yang sedang dilanda banjir.
3. Sudah 5 ton ditebar dari udara

Muhari menambahkan, secara teknis, pesawat menaburkan bahan NaCl dan CaO di atas awan konvektif--jenis awan yang membawa kandungan air tinggi dan berpotensi menurunkan hujan deras--pada ketinggian 4.000–12.000 kaki.
Dalam lima kali penerbangan (sortie) di hari pertama, berikut rincian kegiatan OMC:
Ia menambahkan, total bahan semai yang digunakan pada Sabtu (25/10/2025) mencapai lima ton, dan operasi direncanakan berlanjut hingga Minggu (26/10/2025).
Adapun, kegiatan tersebut dilakukan pukul 07.00--21.00 WIB berdasarkan izin Notice To Air Mission (NOTAM) dari AirNav Bandara Ahmad Yani, namun bisa diperpanjang sesuai kondisi cuaca.
4. Ada potensi awan muncul

Berdasarkan pemantauan radar BMKG, sepanjang Sabtu (25/10/2025), hujan turun merata di Jawa Tengah bagian utara dan selatan, termasuk di Kota Semarang. Namun, hingga pukul 21.45 WIB, BMKG melaporkan tidak ada lagi awan konvektif signifikan yang berpotensi menurunkan hujan lebat.
Meski demikian, potensi awan hujan dapat muncul kembali Minggu pagi (26/10/2025) antara pukul 04.00--07.00 WIB di wilayah selatan Jawa Tengah. Meski demikian, hasil sementara menunjukkan modifikasi cuaca berkontribusi positif dalam menahan laju pertumbuhan awan hujan di sekitar Semarang.
BMKG juga memperingatkan, pada Selasa (28/10/2025), curah hujan diperkirakan kembali meningkat secara sporadis dan tidak merata. Pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi banjir menghadapi potensi cuaca ekstrem tersebut.


















