Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meraup Pahala Ramadan di Masjid Unik dari Kontainer di Semarang

Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semarang, IDN Times - Bulan Ramadan menjadi momen bagi umat muslim untuk meraup pahala sebanyak-banyaknya. Umat muslim berduyun-duyun pergi ke masjid untuk beribadah atau beraktivitas kerohanian menjadi pemandangan yang indah pada bulan penuh berkah seperti sekarang ini.

1. Bangunan masjid tak memiliki kubah

Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sore itu di sebuah bangunan di sudut Jalan MH Thamrin, Kota Semarang belasan orang berkumpul dan duduk tengah menyimak kajian dari seorang pemuka agama. Mereka tampak khusus menyimak petuah-petuah, kemudian berdoa bersama sambil menunggu waktu berbuka puasa di bangunan berwarna kuning.

Ternyata, bangunan itu adalah sebuah masjid. Meski tak memiliki kubah atau penanda layaknya masjid, tetapi di depan jalan ada neon box yang menjadi petunjuk bertuliskan Masjid Achmad bin Adenan.

Masjid yang berlokasi di Jalan MH Thamrin No 93, Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang itu memang memiliki keunikan. Sebab, bangunan masjid terbuat dari kontainer peti kemas. Masjid ini sudah berdiri sejak pandemik COVID-19 atau tahun 2020, tapi mulai digunakan pada tahun 2021.

2. Inisiasi membuat tempat ibadah bagi karyawan

Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Inisiasi pembangunan masjid kontainer ini berangkat dari perusahaan biro perjalanan umroh dan haji, Fatimah Zahra yang berlokasi di jalan yang sama dan tidak jauh dari tempat ibadah tersebut. Mereka membangun masjid di tanah wakaf milik pendiri Fatimah Zahra, Achmad bin Adenan yang kemudian namanya dipakai untuk nama masjid.

Saat ditemui IDN Times, Rabu (5/3/2025), Manajer Fatimah Zahra, Adam menuturkan, latar belakang pembangunan Masjid Achmad bin Adenan ini karena di kantor perusahaan tidak ada musala atau tempat untuk beribadah yang bisa menampung banyak jamaah.

‘’Maka, pemilik Fatimah Zahra membangun Masjid Achmad bin Adenan. Namun, bukan bangunan dari pasir, batu dan semen, masjid ini dibuat dari kontainer peti kemas,’’ ujarnya.

3. Pilih material kontainer agar efisien dan efektif

Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sang pemilik biro perjalanan yang merupakan generasi kedua dan berusia milenial itu memilih material masjid dari kontainer karena lebih efektif dan efisien. Sebab, dari segi biaya tidak besar dan dari segi waktu lebih hemat.

‘’Memilih pakai material kontainer karena hemat biaya dan juga belum ada masjid seperti itu di Kota Semarang. Selain itu, lebih efektif karena hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk membangun masjid kontainer ini,’’ katanya.

Pembangunan masjid tersebut membutuhkan empat kontainer dengan ukuran 20 feet atau berukuran 6x2,4x2,6 meter per kontainer. Bangunan dalam masjid pun sederhana, lantainya dari tegel jadul berwarna abu-abu, dan ada penyekat dari papan kayu. Hanya saja agar tampak menarik, kontainer yang digunakan untuk bangunan masjid dicat dengan warna mencolok seperti jingga, merah, hijau dan kuning.

4. Gelar berbagai kegiatan saat Ramadan

Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Masjid Achmad bin Adenan di Jalan MH Thamrin No 93, Kota Semarang unik karena terbuat dari kontainer peti kemas. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Layaknya tempat ibadah, masjid kontainer ini sangat nyaman karena ada empat unit AC di dalam ruangan, sehingga membawa kesejukan dan membuat jamaah betah di sana. Setiap hari Masjid Achmad bin Adenan tidak hanya dikunjungi oleh karyawan Fatimah Zahra yang ingin beribadah di sana, tetapi juga warga sekitar dan masyarakat Kota Semarang, bahkan para musafir yang singgah di kota ini. Apalagi Salat Jumat, jamaah masjid kontainer ini kebak hingga ke jalan.

Pada bulan Ramadan ini, bangunan masjid dengan kapasitas 70–100 orang itu digunakan untuk berbagai kegiatan seperti kajian agama pada sore jelang berbuka puasa, salat tarawih, dan TPQ bagi anak-anak.

‘’Kami ingin masjid ini bisa merangkul siapa saja untuk beribadah di sini. Bahkan, pada bulan Ramadan ini, selain menggelar kajian rutin, juga ada hidangan berbuka puasa gratis bagi yang singgah ke masjid,’’ tandas Adam.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anggun Puspitoningrum
EditorAnggun Puspitoningrum
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Taksi Bluebird: Senyum Ibu dan Warisan Nilai untuk 7 Anak

09 Sep 2025, 22:22 WIBNews