Nelayan di Cilacap Keluhkan Ketersedian Solar Subsidi, Minta Ditambah

Cilacap, IDN Times - Nelayan di Cilacap keluhkan ketersediaan solar subsidi sebagai bahan bakar untuk melaut. Mereka minta agar pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pihak terkait agar bisa menambah solar subsidi bagi para nelayan.
1. Nelayan keluhkan ketersediaan solar dan kualitasnya

Yoga, nelayan asal Cilacap mengatakan masih kurangnya ketersediaan solar subsidi untuk nelayan ini seringkali nelayan harus berebut untuk bisa mendapatkan solar. “Saya mewakili teman-teman nelayan, minta tolong agar solar subsidi ditambah, karena sering sekali rebutan solar,” ujar Yoga dihadapan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, pada acara Ngopi Barang Pak Luthfi (Ngopfi), di Garasi Alat Berat PT Elcander Duta Sarana (EDS), Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Rabu (12/3/2025) malam.
Selain ketersediaannya yang seringkali kurang Yoga juga mengeluhkan kualitas solar yang dibelinya di daerah tersebut. Dia menilai, kualitas solar itu kurang baik. “Mumpung ada Pak Gubernur dan Bupati, ada dari Pertamina juga, tolong diperhatikan,” sambungnya.
2. Berupaya bangun SPBU yang dekat dengan tempat-tempat nelayan

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, solar subsidi untuk nelayan memang harus tersedia secara maksimal, supaya para nelayan bisa lebih berdaya. “Solar bersubsidi itu kan kebijakan pemerintah, nanti akan kita cek ke lapangan apakah itu sudah tepat sasaran apa belum,” kata Luthfi.
Mantan Kapolda Jateng tersebut menyampaikan, pemerintah akan berupaya untuk membuat SPBU yang dekat dengan tempat-tempat di mana nelayan berada. “Jadi akan ada beberapa SPBU yang kita tempatkan di muara dan lain sebagainya. Petanya sudah ada, termasuk di wilayah kita,” jelasnya.
3. Jateng dapat bantuan 15 ribu ha pemanfaatan kembali tambak terbengkalai

Selain keluhan ketersediaan solar, masyarakat di pesisir Cilacap lainnya juga meminta pemanfaatan lahan seluas 18 hektare bekas tambak udang. Lahan itu diketahui milik TNI, yang sebelumnya sempat dikelola oleh pengusaha udang, namun saat ini terbengkalai. Sejumlah warga minta agar lahan tersebut bisa dimanfaatkan oleh para petani.
“Kalau itu milik Kodam, kami akan berkoordinasi dengan mereka,” kata Luthfi menanggapi.
Selain itu, gubernur juga menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah memiliki program pemanfaatan tambak yang tidak terpakai. Untuk wilayah Jawa Tengah, setidaknya akan mendapatkan bantuan sekitar 15 ribu hektare pemanfaatan kembali tambak terbengkalai.
“Kami sudah koordinasi dengan kementerian untuk di Pantura dan daerah pantai lainnya di Jawa Tengah, akan dibantu 15 hektare tambak tidak terpakai untuk dimanfaatkan ternak Nila Salim. Itu program pemerintah pusat,” tandas Luthfi.