Pakar Sastra Jawa Unnes: Bahasa Jawa Sudah Melintasi Zaman Dengan Caranya Sendiri

Semarang, IDN Times - Kekhawatiran terhadap kepunahan bahasa daerah selalu muncul dalam setiap zaman. Apalagi, di zaman modern seperti sekarang yang mana anak-anak muda millennial dan generasi Z lebih tertarik dengan segala sesuatu yang kekinian, termasuk bahasa.
1. Kepunahan bahasa Jawa sudah dikhawatirkan sejak dulu
Tentu untuk mempertahankan bahasa daerah agar tetap digunakan dan dituturkan dalam pergaulan sehari-hari ini menjadi tantangan. Lalu, bagaimana caranya mengajak generasi muda khususnya di Jawa Tengah untuk mau mengenal dan menuturkan bahasa Jawa yang juga kerap disebut sebagai bahasa ibu ini.
Dosen Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Semarang (Unnes), Dhoni Zustiyantoro mengatakan, kekhawatiran lunturnya bahasa Jawa ini tidak hanya terjadi pada zaman sekarang. Sejak dahulu kala saat abad ke-19 atau ke-20 bahkan pada masa kolonialisme, sudah ada kekhawatiran bahwa bahasa dan budaya daerah akan terkikis oleh zaman.
‘’Lalu, hari ini apakah bahasa Jawa sudah benar-benar hilang, nyatanya kan tidak. Bahasa Jawa sudah melintasi zaman dengan caranya sendiri. Bahasa Jawa sudah berevolusi dari zaman kuno, tengahan hingga modern yang banyak mengalami perubahan ini. Dengan berhasilnya melintasi zaman, artinya bahasa Jawa sudah bisa beradaptasi dengan zaman sekarang,’’ ungkapnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (17/6/2022).