Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dirawat 2 Hari, PDP Virus Corona di Salatiga Meninggal, Kasus Pertama

Wali Kota Salatiga Yuliyanto. IDN Times/Fariz Fardianto

Salatiga, IDN Times - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (COVID-19) yang sedang menjalani perawatan intensif di RS Paru Ario Wirawan, Salatiga, Jawa Tengah meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhir pada Minggu (5/4) pukul 01.00 WIB dini hari.

1. Menjadi kasus pasien PDP COVID-19 yang meninggal pertama kali

Ilustrasi petugas medis melakukan pengecekan alat di ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayuda

Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengungkapkan si pasien saat ini langsung dimakamkan sesuai aturan protokol keamanan dan kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Ini, kata Yulianto merupakan kasus PDP meninggal dunia pertama kali yang ditemukan di Salatiga.

Ia mengungkapkan si pasien meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis sejak 3 April 2020 kemarin atau dua hari yang lalu. Spesimen pasien tersebut juga sudah dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes. Namun sebelum hasilnya keluar, pasien telah meninggal dunia.

"Ketika mendapat kabar ada PDP meninggal dunia. Kita langsung terapkan protokol yang ketat. Jenazah pasiennya kemudian dimakamkan saat itu juga untuk mencegah penularan virus Corona," ungkapnya.

2. Masih ada 6 PDP virus corona di Salatiga

Ilustrasi ruangan isolasi. (Dok. IDN Times)

Yulianto mengklaim pemakaman pasien tersebut dilakukan oleh petugas medis dan sudah sesuai izin dari pihak keluarga.

Setelah ditemukan PDP yang meninggal itu, pihaknya menginstruksikan untuk melacak orang-orang dan kerabat yang pernah berhubungan dengan pasien.

Untuk diketahui, dari data yang disampaikan Yulianto, per Minggu (5/4), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Salatiga mencapai 90 orang. Adapun pasien PDP sebanyak enam orang dan seorang meninggal dunia. Sementara untuk orang tanpa gejala (OTG) mencapai 61 orang.

3. Masyarakat diimbau tetap di rumah

unsplash.com

Yuliyanto menegaskan saat ini sudah saatnya masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan mentaati aturan social distancing atau physical distancing dan tetap berada di rumah dan menghindari kerumunan.

Ia meminta warga untuk menahan diri agar tak berpergian keluar rumah.

"Mendingan jaga kondisi tubuh dan kesehatan, periksakan kesehatan jika mengalami tubuh yang kurang sehat," ungkap Yuliyanto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us