Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penangkapan 10 Mahasiswa UNS Bawa Poster Jokowi, Gibran Telepon Rektor

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. IDNTimes/Larasati Rey

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mempersilakan kesepuluh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang ditangkap, saat mengelar aksi protes membentangkan poster kritikan pemerintah untuk bertemu dengan dirinya.

1. Gibran buka ruang diskusi dengan mahasiswa

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. IDNTimes/Larasati Rey

Terkait kasus tersebut Gibran mengaku sudah berkoordinasi dengan Rektor UNS Jamal Wiwoho. Pihaknya bahkan mempersilahkan kesepuluh mahasiswa tersebut untuk menemui dirinya secara langsung.

"Kemarin saya sudah telephon Pak Rektor (Jamal Wiwoho) monggo kalau mahasiswanya itu mau ketemu saya, saya fasilitasi. Saya sudah ngomong gitu sama Pak Rektor," katanya saat ditemui usai meninjau vaksinasi di Terminal Tirtonadi, Solo, Rabu (16/9/2021).

2. Serahkan penanganan kasus di Polresta

Isi poster dari aksi yang dilakukan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (13/9/2021). (dok. BEM UNS)

Ditanya terkait kelanjutan kasus penangkapan tersebut, Gibran mengaku menyerahkan kasus sepenuhnya kepada Mapolresta Solo.

"Ya itu tanya Pak Kapolres," ucapnya singkat.

Diberitakan sebelumnya, sepuluh mahasiswa UNS digiring ke Polresta Solo lantaran melakukan aksi membentangkan poster saat Presiden Jokowi melintas di Jalan Ir Sutami, Solo menuju ke kampus UNS pada Senin (14/9/21).

Poster dibentangkan di beberapa titik di sepanjang jalan menuju pintu masuk utama UNS itu. Poster tersebut di antaranya berbunyi "Pak tolong benahi KPK" dan "Tuntaskan pelanggaran HAM di masa lalu".

Beberapa menit setelah Jokowi melintas, tiba-tiba sejumlah petugas tak berseragam menangkap mahasiswa tersebut dan kemudian dibawa ke Polresta Solo.

3. BEM UNS sebut aspirasi mereka masalah nasional, bukan kota Solo

Isi poster dari aksi yang dilakukan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (13/9/2021). (dok. BEM UNS)

Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, Zakky Musthofa menanggapi adanya respon dari Gibran. Ia mengaku sebagai perwakilan dari BEM belum bisa memberikan jawaban, namun ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan anggota lain terkait aspirasi yang disampaikan. Zakky menilai, poster tersebut bersifat kritikan dan aspirasi tersebut bersifat nasional, dan ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Namun, ia tak menutup kemungkinan untuk bertemu Gibran yang notabene merupakan putra dari Presiden Jokowi. Ia berharap jika pertemuan tersebut terjadi, Gibran bisa menyampaikan langsung kepada Presiden Jokowi terkait aspirasi yang disuarakan oleh para mahasiswa.

"Kami ya berupaya untuk menyambut juga ajakan ajakan yang kiranya itu bisa menyambungkan kami dengan Pak Jokowi secara langsung, jadi memang kalau konteks yang kami persoalkan kan kebanyakan persoalan nasional ya bukan persoalan kota, jadi orientasi kami ya memang gimana caranya aspirasi tersebut tersampaikan ke Pak Jokowi secara langsung," ungkapnya.

"Kalau secara konteks administrasi ataupun ruang lingkup ya itu kan Walikota Solo ya, beliau memang persoalan-persoalan Solo, tapi kan kalau melihat Pak Gibran anak Jokowi kan ya bisa kita lihat Pak Gibran bisa harusnya kalau berkenan menyambungkan secara langsung kami, agar kami bisa menyampaikan aspirasi yang lingkupnya kebanyakan apa yang jadi tataran isu nasional bukan di konteks lingkup kota," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Larasati Rey
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us