Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

PWNU Jateng Dukung Pengelolaan Tambang, Para Kader Standby

ilustrasi area tambang (pexels.com/Vlad Chețan)
Intinya sih...
  • PBNU mendapat izin pertambangan dari pemerintah pusat, disambut antusias kader di daerah.
  • Ketua PWNU Jateng mendukung penuh niatan PBNU bergerak di bidang pertambangan.
  • GP Ansor siap mengelola tambang di Jawa Tengah sesuai arahan PBNU, dengan banyak kader NU yang mumpuni.

Semarang, IDN Times - Keputusan PBNU yang menerima pemberian izin pertambangan dari pemerintah pusat disambut antusias oleh para kader di daerah. Di Jawa Tengah, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mendukung penuh niatan PBNU yang akan bergerak di bidang pertambangan. 

Dukungan itu disampaikan langsung Ketua PWNU Jateng, KH Abdul Ghofar Rozin.

"Yang mendapatkan tambang PBNU. Kalau PWNU Jawa Tengah mendukung," tutur Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kayen Pati ini kepada IDN Times, Senin (10/6/2024). 

1. Ketua PWNU Jateng dukung arahan PBNU

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (IDN TimesIlman Nafi'an)

Walau pihaknya tak begitu paham mengenai mekanisme pengelolaan tambang yang nanti diberikan pemerintah, namun secara kelembagaan tetap mengikuti satu arahan dari pucuk pimpinan PBNU. 

Semua teknis pengelolaan tambang, katanya nantinya diurus PBNU. Pihaknya berwenang memberi support penuh atas kebijakan tersebut. 

"Lha kulo mboten (red: saya tidak) paham. Belum tahu, itu domainnya PBNU. Pokoknya itu urusannya PBNU, PWNU mendukung saja," akunya. 

2. GP Ansor nyatakan sanggup kelola tambang

Organisasi masyarakat Islam Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Wathan di Ibukota Nusantara (IKN), Minggu (5/5/2024). Foto NW

Terpisah, Ketua GP Ansor Jateng, Solahudin Aly menyatakan kesanggupannya jika diberi amanah untuk mengelola tambang di Jawa Tengah. Secara teknis pihaknya sebagai badan otonom NU memilih mengikuti instruksi PBNU. 

"Kami mengikuti apa yang menjadi keputusannya PBNU. Karena kami adaah banomnya PBNU maka ikuti arahan NU. GP Ansor Insyaallah sanggup mas. Karena ada teman yang sudah bergerak di skala lokal," kata Gus Sholah. 

3. Kader NU ada yang menekuni tambang

Organisasi masyarakat Islam Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Wathan di Ibukota Nusantara (IKN), Minggu (5/5/2024). Foto NW

Ia mengimbau agar masyarakat memberi kepercayaan kepada GP Ansor mengenai pengelolaan tambang. Terlebih lagi dari segi sumber daya manusia, GP Ansor terutama NU punya jumlah kader yang banyak dan ada juga yang mumpuni. 

"Kalau di Jateng saya kurang tahu persis tapi ada beberapa kader NU menekuni tambang, tapi memang ada tapi saya tidak bisa merinci pastinya. Kader NU ini kan jumlahnya banyak dan melimpah," ungkapnya. 

4. Tambang yang dikelola berupa lahan konsesi

Tambang nikel Hillcon (dok. Hillcon)

Soal apa saja potensi tambang yang bisa digarap GP Ansor, ia tak bisa merinci lebih jauh. Yang pasti, ia menjelaskan tambang yang dikelola ormas keagaaman adalah lahan yang bersifat konsesi. Sehingga peruntukannya bukan pembukaan lahan swasta. 

"Itu kan bahasanya konsesi lahan. Bukan pembukaan lahan swasta. Lahan konsesi kan lahan pemerintah yang tidak bisa tereksplorasi lalu bisa diolah ormas. Mungkin kekhawatiran orang kan sisi profesionalnya gimana. Ya artinya tidak boleh ada pembedaan. Antara perusahaan private dengan ormas harus sama," ujar Gus Sholah. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us