Rumah di Rawaheng Ludes Terbakar, Tewaskan Penghuni Berusia 73 Tahun

- Dugaan arus pendek listrik menjadi penyebab kebakaran
- Ibu Dakem tidak sempat menyelamatkan diri dari kobaran api
- Jenazah disemayamkan sebagai syahid, kerugian mencapai Rp 10 juta
Banyumas, IDN Times - Subuh yang seharusnya menjadi awal hari yang tenang berubah menjadi duka mendalam bagi warga Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Sebuah rumah di RT 01 RW 05 milik Ibu Dakem (73) habis terbakar dilalap si jago merah, Jumat dini hari (4/7/2025) pukul 01.30 WIB. Tragisnya, sang pemilik rumah turut menjadi korban jiwa dalam peristiwa itu.
Jenazah Dakem diketahui setelah api padam dan ditemukan diantara reruntuhan puing sisa kebakaran rumah ukuran 7x7 meter persegi. Kondisi mayat juga hampir sulit dikenali.
1. Dugaan akibat arus pendek listrik

Kebakaran diketahui pertama kali oleh warga sekitar bernama Taswan yang mendengar suara mencurigakan dari arah rumah Bu Dakem. Salah satu warga yang terbangun, mengintip ke luar rumah dan mendapati kobaran api sudah membesar. Sontak, pekikan minta tolong pun terdengar memecah keheningan malam.
Warga sekitar pun berusaha membantu, namun api menyebar terlalu cepat. Material bangunan yang didominasi kayu membuat si jago merah kian leluasa. Petugas pemadam kebakaran dari Wangon sudah dihubungi, namun api telah melahap sebagian besar bangunan saat mereka tiba.
“Saat itu saya memang serang melek malam, dan mendengar bunyi percikan yang diduga akibat arus pendek listrik, namun saat itu ppi sudah besar saat pertama kali terlihat, dan penghuni rumah tidak bisa diselamatkan,” katanya.
2. Tak sempat menyelamatkan diri

Ibu Dakem yang berada di dalam rumah tidak sempat menyelamatkan diri. Jasadnya ditemukan setelah api berhasil dipadamkan. Ia tinggal seorang diri di rumah tersebut setelah anak anaknya dewasa dan tinggal terpisah.
Warga sekitar menyebut, perempuan paruh baya tersebut yang dikenal aktif di lingkungan sehari harinya kadang memulung itu meninggal dunia dalam usia 73 tahun, Ia meninggalkan tiga orang anak.
“Bu Dakem ya dikenal baik dengan tetangga, cuma karena kejadian saat semua sudah tertidur lelap jadi kami juga tidak sempat selamatkan Dia,” ujar salah satu warga lainnya.
3. Duka cita mendalam untuk almarhumah

Jenazah Ibu Dakem disemayamkan di rumah duka ditempat anaknya tidak jauh dari lokasi bekas kebakaran, yang kini hanya menyisakan puing puing dan arang.
Dalam pelepasan jenazah, Kepala Desa Rawaheng, Sukanto menyampaikan duka cita mendalam dan menyebut Ibu Dakem sebagai sosok yang wafat dalam keadaan syahid.
“Beliau wafat dalam musibah, dan kita yakin sedang berusaha menyelamatkan diri. Tapi Allah punya kehendak lain. Semoga ini menjadi jalan surga baginya,” ucap sang Kepala Desa di hadapan warga yang hadir.
4. Kerugian dan penyelidikan

Kerugian materiil akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 10 juta. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik, namun belum ada pernyataan resmi dari kepolisian atau tim investigasi kebakaran.
Petugas kepolisian dari Polsek Wangon dan tim Inafis Polresta Banyumas telah melakukan olah TKP. Sementara itu, BTB BAZNAS dan warga bergotong royong membersihkan puing puing dan memberikan bantuan darurat.
Tragedi ini menyisakan pelajaran penting soal kesadaran akan keamanan rumah, terutama bagi warga lanjut usia yang tinggal seorang diri. Kasus Bu Dakem menambah daftar korban kebakaran rumah tangga di Banyumas selama tahun 2025.
Pihak desa dan relawan sosial berharap ada upaya pencegahan lebih serius dari pihak terkait untuk mengurangi risiko kebakaran, terutama di permukiman padat yang masih menggunakan instalasi listrik sederhana.