Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Suhu di Dieng Minus 2 Derajat Celcius Muncul Fenomena Embun Upas

ilustrasi tumbuhan tertutup embun upas (twitter.com/alexjourneyID)
ilustrasi tumbuhan tertutup embun upas (twitter.com/alexjourneyID)
Intinya sih...
  • Suhu di Dataran Tinggi Dieng mencapai minus 2 derajat celcius, muncul fenomena embun upas sejak awal Juli sudah tiga kali terjadi.
  • BMKG memperkirakan penurunan suhu lebih ekstrem masih berpotensi terjadi, khususnya pada bulan Juli-Agustus. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.
  • Fenomena embun beku menarik animo wisatawan ke Dieng, terutama pada akhir pekan. Wisatawan disarankan untuk datang sekitar pukul 05.30 WIB dan membawa perlengkapan hangat.

Banjarnegara, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Banjarnegara mencatat suhu minimum di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara pada Sabtu pagi mencapai minus 2 derajat celcius yang menyebabkan munculnya fenomena embun upas (beku).

1. Sejak awal Juli sudah tiga kali terjadi fenomena embun upas

ilustrasi tumbuhan tertutup embun upas (pexels.com/nadine wuchenauer)
ilustrasi tumbuhan tertutup embun upas (pexels.com/nadine wuchenauer)

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan bahwa suhu ekstrem tersebut tercatat pada permukaan rumput di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

"Dari pengamatan kami, suhu permukaan turun hingga minus 2 derajat celcius, sedangkan suhu udara minimum di sekitar Dieng berkisar antara 2 hingga 6 derajat celcius," katanya melansir dari Antara.

Ia mengatakan, sejak awal Juli 2025, fenomena embun upas telah terjadi tiga kali selama musim kemarau tahun ini, yakni pada 10 dan 11 Juli yang mencapai 0 derajat Celcius serta 18 Juli yang mencapai minus 2 derajat celcius.

2. Penurunan suhu lebih ekstrem masih berpotensi terjadi

Para petani kentang di dieng yang masuk wilayah Banjarnegara.(IDN Times/(Foto : @Biro Wisata Dieng)
Para petani kentang di dieng yang masuk wilayah Banjarnegara.(IDN Times/(Foto : @Biro Wisata Dieng)

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau 2025 di wilayah Dieng akan terjadi pada bulan Juli-Agustus, sehingga potensi penurunan suhu lebih ekstrem dan kejadian embun upas masih berpotensi terjadi.

“Kondisi seperti ini cukup ekstrem untuk wilayah tropis. Biasanya suhu minimum di wilayah itu sekitar 20-30 derajat celcius pada siang hari,” katanya..

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat, khususnya petani dan pelaku sektor pariwisata, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak embun upas.

“Tanaman yang rentan seperti kentang perlu dilindungi, dan wisatawan diharapkan menyiapkan pakaian hangat agar tidak terjadi gangguan kesehatan akibat cuaca dingin ekstrem,” kata Hery.

3. Menarik animo wisatawan

ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)
ilustrasi Dataran Tinggi Dieng (vecteezy.com/kunfalaq)

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Banjarnegara Sri Utami mengatakan fenomena embun beku pada Sabtu (19/7/2025) pagi, terlihat jelas di area lapangan dekat Candi Setyaki.

"Di lapangan dekat Candi Setyaki cukup tebal, kalau di Candi Arjuna juga ada, tapi tipis,” katanya.

Menurut dia, fenomena tersebut menyedot animo wisatawan yang datang ke lokasi sejak pagi karena secara kebetulan akhir pekan, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Dieng.

Oleh karena masih berpotensi terjadi, kata dia, bagi wisatawan yang ingin menikmati fenomena embun beku disarankan sudah berada di lokasi sekitar pukul 05.30 WIB.

“Jangan lupa menggunakan jaket, penutup kepala dan sarung tangan. Kami sarankan juga makan minum yang cukup karena sangat dingin," kata Utami.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us