2.000 Polisi Diminta Gak Bawa Senpi Saat Aksi Demo 1 Tahun Prabowo

Semarang, IDN Times - Tak kurang 2.000 aparat kepolisian gabungan dari Polrestabes Semarang dan Polda Jawa Tengah diklaim sudah diminta tidak membawa senjata api (senpi), sajam dan alat pemukul selama mengamankan demo 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi demo dari BEM Semarang Raya bergerak di kantor Gubernur Jateng Senin (20/10/2025) untuk mendesak pemerintah mengevaluasi sistem.
Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Syaiful Anwar mengaku personelnya sudah dicek satu persatu untuk memastikan tak ada satupun yang membawa senpi dan sajam.
"Pengecekan merupakan pengawasan internal agar setiap personel yang bertugas mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif. Dengan demikian, kehadiran Polri di lapangan memberi rasa aman tanpa menimbulkan potensi gesekan dengan peserta aksi," tuturnya.
Menurutnya pengawasan tidak berhenti pada apel dan pengecekan saja. Tetapi akan dilaksanakan secara melekat di lapangan selama kegiatan berlangsung.
"Bertujuan memastikan setiap tindakan pengamanan dilakukan secara profesional, tidak melanggar prosedur, dan bebas dari kekerasan oleh petugas pengamanan," lanjutnya.
Usai pengecekan, seluruh personel menempati titik plotting yang telah ditentukan, dengan perlengkapan hanya tameng dan peralatan komunikasi.
Pola pengamanan dilakukan dengan mengedepankan peran tim negosiator untuk menjaga komunikasi dengan peserta aksi, sehingga kegiatan berjalan tertib, aman, dan tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi menegaskan bahwa pengamanan yang dilakukan harus mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.
“Kita tidak menjaga aksi unjuk rasa, tetapi memfasilitasi harapan peserta aksi agar bisa menyampaikan pendapat secara tertib dan damai,” paparnya.
Pengamanan difokuskan pada enam titik strategis di Kota Semarang di antaranya sekitar Kantor Gubernur, DPRD Jateng, Polda Jateng, Polrestabes Semarang, Pos Lantas Simpang Lima, Balaikota, dan Simpang Tugu/Krapyak.
"Pastikan tidak ada petugas pengamanan yang membawa senpi. Kedepankan peran petugas Negosiator agar komunikasi dengan peserta aksi berjalan dengan baik sehingga tercipta situasi yang kondusif," tegasnya.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto menegaskan bahwa Polri siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan damai.
“Kehadiran Polri di lapangan bertujuan untuk melindungi dan mengawal aspirasi masyarakat. Oleh karena itu kami menghimbau agar seluruh peserta aksi tetap menjaga ketertiban, tidak melakukan tindakan anarkis, serta menjunjung tinggi nilai demokrasi yang santun dan damai,” tandasnya.