Timnas Putri U16 Indonesia Lawan Australia di Semifinal Piala AFF
- Timnas Putri U-16 Indonesia menang 3-1 atas Malaysia
- Indonesia akan melawan Australia di babak semifinal Piala AFF Wanita U-16 2025
- Pelatih Timnas putri U-16 Indonesia, Timo Scheuneman, menekankan pentingnya strategi dalam menghadapi Australia
Surakarta, IDN Times - Timnas Putri U-16 Indonesia meraih kemenangan 3-1 atas timnas U-16 Putri Malaysia pada babak penyisihan Grup A ASEAN Cup U-16 Putri 2025 atau Piala AFF 2025 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (24/8/2025) malam.
Kemenangan ini membawa skuad Garuda Muda melaju ke babak semifinal.
1. Dominasi permainan Timnas Indonesia
Timnas Putri U-16 mendominasi permainan sejak awal pertandingan, pada menit ke-5 melalui Nasywa Salsabila Fatah. Melalui eksekusi cermat, tembakan Nasywa tak mampu diantisipasi oleh kiper Malaysia, Putri Aina Husna. 1-0 untuk Indonesia.
Memasuki menit ke-15, Indonesia menggandakan keunggulan melalui Jazlyn Kayla Firyal lewat penalti dari handsball yang dilakukan oleh pemain Malaysia. Skor 2-0 bertahan hingga akhir babak pertama.
Pada menit ke-82, dengan tendangan akurat Vivi Vera yang menggetarkan gawang Malaysia.
Skor 3-1 untuk keunggulan Indonesia atas Malaysia bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat Indonesia lolos ke babak semifinal Piala AFF Putri U-16 dengan status juara grup.
2. Akan melawan Australia.
Pelatih Timnas putri U-16 Indonesia, Timo Scheuneman, mengatakan timnya akan bertemu dengan Australia di Semifinal Piala AFF Wanita U-16 2025.
"Kita sudah pasti lawan Australia, kemarin sudah kita pantau. Kalau yang senior 15 tahun di depan kita, hasil itu tidak lepas dari usaha. Kita bisa lolos gini, pertama kali lolos grup dari usaha kita ke 16 tempat cari pemain," kata Timo saat konferensi pers, di Stadion Manahan Solo, Minggu (24/8/2025).
3. Ada sejumlah catatan penting.
Lebih lanjut, Timo mengatakan jika anak asuhnya masih memiliki sejumlah catatan untuk petandingan di semifinal, seperti tidak terlalu lama menggiring bola. Hal ini lantaran, fisik pemain Indonesia masih kalah dari pemain Australia.
"Lawan Australia tidak bisa one on one, sebelum lawan datang bola harus jalan. Kita akan lihat nanti, mereka apakah bisa melakukannya. Tapi yang pasti mereka akan melakukan yang terbaik," jelasnya.
Timo menilai, jika anak asuhnya masih tertinggal pengalaman 5 tahun dari skuad Australia. Kendati demikian ia optimis Indonesia bisa masuk ke babak final.
"Banyak kebiasaan menggiring bola tidak perlu, sehingga dihantam Malaysia. Itu tidak bisa saat melawan Australia di Semifinal. Mereka gede-gede, rata-rata semua kemampuannya. Powernya juga. Kita harus melepaskan bola, bermain kaki ke kaki," pungkasnya.
