Peringatan BMKG Awas Puting Beliung! Warga Semarang Jauhi Pohon Rimbun

BMKG ingatkan perbedaan angin kencang dan puting beliung

Semarang, IDN Times - Awan konvektif yang muncul saat ini berpotensi menimbulkan puting beliung di Kota Semarang dan sekitarnya. Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menyatakan saat ini terjadi hembusan angin yang cukup kencang dengan kecepatan 20-30 kilometer per jam.

1. Kecepatan angin di Semarang sekitar 35 kilo per jam

Peringatan BMKG Awas Puting Beliung! Warga Semarang Jauhi Pohon RimbunIlustrasi Puting Beliung (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut analis cuaca di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Gempita Icky Dzikrillah, angin berkecepatan 20-30 kilometer per jam terjadi di area Bandara Ahmad Yani dan kondisinya meningkat di sejumlah titik Kota Semarang.

"Untuk saat ini kecepatan anginnya 20-30 kilometer per jam. Dari kondisi yang termati di wilayah dekat dengan laut dan pusat kota kecepatan anginnya bisa meningkat mencapai 35 kilometer per jam," kata Icky saat dikonfirmasi IDN Times, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga: Wus! Angin Puting Beliung Terjang Pasar Ikan Rejomulyo Semarang 

2. Puting beliung berpotensi muncul di Semarang

Peringatan BMKG Awas Puting Beliung! Warga Semarang Jauhi Pohon RimbunIDN Times/Rudal Afgani

Ia mengaku kondisi sore ini cenderung cerah berawan. Namun saat memasuki malam hari nanti akan ada potensi hujan ringan hingga sedang. Hujan yang mengguyur sampai tengah malam lalu menjelang dini hari kembali normal. 

Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat Semarang dan beberapa daerah sekitarnya ubtuk mewaspadai bencana puting beliung. 

"Dengan adanya pertumbuhan awan konventif, maka kini ada potensi puting beliung. Tapi kemunculan puting beliung sulit dideteksi sehingga warga mesti ekstra waspada dengan situsasi cuaca yang kerap berubah saat ini," ungkapnya.

Selain itu, saat ini masyarakat juga harus memperhatikan perbedaan angin kencang dan puting beliung. Sebab, kedua fenomena tersebut bisa memicu kerusakan yang bervariasi.

"Kalau angin kencang hanya terlihat hembusan anginnya saja sehingga dampak yang dirasakan warga tidak terlalu parah. Ini beda dengan puting beliung yang bentuknya berupa pusaran hitam yang bisa menimbulkan kerusakan sangat masif. Sebab, puting beliung dipicu adanya awan Colunomibus sehingga banyak material rumah yang rusak," ungkapnya.

Untuk memantau kecepatan angin, pihaknya saat ini telah memasang dua alat sensor di Bandara Ahmad Yani dan delapan sensor lainnya di Perumahan Graha Padma dan Puri Anjasmoro yang berada sejajar dengan landasan pacu bandara. 

3. Warga diminta hindari pohon rimbun dan rumah yang lapuk

Peringatan BMKG Awas Puting Beliung! Warga Semarang Jauhi Pohon RimbunTim SAR bersama relawan menyingkirkan batang pohon yang tumbang menimpa rumah warga di Beji, Petirejo, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, 23/11/2019. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Lebih lanjut, pihaknya mengingatkan kepada masyarakat untuk mengantisipasi adanya bencana puting beliung. Salah satunya warga jangan berteduh di bawah pohon yang rimbun serta menjauhi bangunan yang lapuk.

"Bagi warga yang melihat pohon rimbun bisa dipangkas. Kemudian rumahnya yang sudah rusak harap diperbaiki supaya dampaknya tidak ekstrem ketika ada puting beliung," jelasnya.

Baca Juga: Kota Semarang Dilanda Angin Kencang, Waspada Ada Puting Beliung!

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya