Sering Diremehkan, Kerupuk Ikan Ternyata Sangat Disukai Warga Belanda

Ikan teri juga digandrungi orang Jepang

Semarang, IDN Times- Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan (BKIPM) hari ini, Jumat (19/7), menggelar ekspor raya serentak di lima pelabuhan besar di Indonesia.

Kelima pelabuhan yaitu Belawan Medan, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya dan Makassar, Sulawesi Selatan.

1. Khusus hari ini, ada 15 ton kerupuk ikan yang dikirim ke Belanda

Sering Diremehkan, Kerupuk Ikan Ternyata Sangat Disukai Warga BelandaIDN Times/Dok Humas BKIPM

Dari Tanjung Emas, Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana mengatakan terdapat 93 ton komoditas hasil perikanan yang diekspor ke sejumlah negara. Salah satunya adalah kerupuk ikan. Kerupuk ikan yang diekspor berbahan dasar dari tengiri.

"Kerupuk ikan ini walau sering dipandang sebelah mata, ternyata laku juga lho kalau diekspor. Masyarakat Belanda sangat menggemari kerupuk ikan yang diolah dari Jawa Tengah. Hari ini, kita mengekspor 15 ton kerupuk ikan ke Belanda," ungkap Gatot saat berbincang dengan IDN Times, usai melepas tujuh kontainer berisi komoditas ekspor, di kantornya, Jalan Suratmo, Manyaran, Semarang Barat.

Baca Juga: 8 Jenis Ikan Ini Kerap Dijadikan Bahan Kerupuk, Enak Semua!

2. Ikan teri juga digandrungi orang-orang Jepang. Jika di Indonesia dijual murah. Namun di Jepang nilainya berlipat-lipat

Sering Diremehkan, Kerupuk Ikan Ternyata Sangat Disukai Warga BelandaPixabay/ jinhahahaha

Selain itu, menurutnya jenis produk lainnya yang ikut diekspor secara serentak berupa ikan kakap, udang, daging rajungan, ikan teri dan fillet nila merah. Dari semua komoditas di atas, ekspor ikan teri cukup menyita perhatian. Karena permintaan ekspor ikan teri paling banyak ke Jepang.

"Makanya dari awal kita menekankan kepada para nelayan Pantura kalau sekecil apapun hasil kerja keras kita, pasti membuahkan hasil. Contohnya saja teri, kalau di sini kan dihargai murah. Tapi ketika dilempar ke Jepang, harganya bisa naik berlipat-lipat," terangnya.

Hari ini total nilai ekspor dari Semarang mencapai Rp9,2 miliar. Komoditas tersebut merupakan hasil tangkapan dan budidaya. Para eksportir yang terlibat adalah Aquafarm Nusantara, Misaya Mitra, Pan Putra, Cassanatama Naturindo, Blue Star Anugerah serta Urchindize. 

Baca Juga: Promosi Makan Ikan, Kepala BKIPM: yang Tidak Makan Ikan Ditenggelamkan

3. Sebanyak 389 kontainer berisi ragam komoditas ikan dikirim ke luar negeri

Sering Diremehkan, Kerupuk Ikan Ternyata Sangat Disukai Warga BelandaIDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan, Kepala BKIPM Pusat, Rina menyebutkan bahwa ada sebanyak 389 kontainer dari lima pelabuhan yang siap dikirim ke berbagai negara. Saat ini terdapat 10 jenis komoditas perikanan yang kerap diekspor mulai dari udang, tuna, cumi-cumi, daging rajungan, kepiting, gurita, kakap dan kerapu.

"10 negara tujuan kita selama ini yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Malaysia, Thailand, Taiwan, Italia, Vietnam, Singapura, dan Hongkong. Ekspor raya kali ini juga dimanfaatkan untuk memeriahkan rangkaian kegiatan Bulan Bakti KIPM," cetusnya.

Rina menjelaskan, aturan mengenai larangan dan barang-barang yang boleh diekspor kini tertuang dalam dua aturan yang sudah diteken oleh Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti.

Aturan pertama tertuang dalam PermenKP Nomor 18/PERMEN-KP/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 50/PERMEN-KP/2017 tentang Jenis Komoditas Wajib Periksa Karantina Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.

Yang kedua tertera dalam Keputusan Menteri Keuangan (Kepmenkeu) Nomor 2844/KM.4/2018 tentang Daftar Barang yang Dilarang dan Dibatasi untuk diekspor dan diimpor.

Baca Juga: BKIPM Bidik Peluang Ekspor Bahan Baku Makanan Halal ke Timur Tengah

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya