Lonjakan Kasus COVID-19 Semarang Tertinggi, RS Kariadi Bangun Gedung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah pengelola rumah sakit di Kota Semarang sedang berupaya menambah jumlah tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang terkena COVID-19. Seperti diketahui, Kota Semarang memiliki kasus penularan COVID-19 menduduki peringkat nomor satu di seluruh Indonesia.
1. RS Tugurejo sediakan 267 kasur untuk perawatan pasien COVID-19
Humas RSUD Tugurejo, Endriawan mengungkapkan di rumah sakitnya saat ini terdapat sekitar 267 tempat tidur yang disediakan untuk perawatan para pasien COVID-19.
"Tempat tidur yang kita sediakan sekarang masih cukup. Cuma untuk sekarang kita juga lagi menambah beberapa bangsal untuk antisipasi peningkatan jumlah pasiennya," akunya saat dikontak IDN Times, Rabu (9/9/2020).
Pihaknya menyampaikan, di ruang isolasi COVID-19 saat ini ada 60 tempat tidur, ruang intensif COVID-19 masing-masing empat tempat tidur ICU, dua tempat tidur PICU dan NICU. Untuk ruang rawat kelas III ada 145, ruang kelas II ada 40, ruang rawat kelas I ada 38, VIP ada 14 tempat tidur. Lalu ruang ICU, PICU, NICU tersedia 18 tempat tidur dan Perinatologi ada 12 tempat tidur.
Baca Juga: Lonjakan COVID-19, Udinus Pasok Baju Hazmat ke RS Tugu Semarang
2. Pasien yang jalani rawat inap ada 118 orang. Tiga di antaranya merupakan anak-anak
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi RSUD Tugurejo, jumlah pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap ada 118 orang. Dengan rinciannya 115 dewasa dan tiga pasien dari anak-anak.
Pihak RS Tugurejo menyebutkan untuk pasien dewasa, ada 77 pasien dinyatakan sembuh, 16 orang masih dirawat, dan 22 meninggal dunia. Sedangkan untuk pasien anak-anak, tiga orang sudah sembuh.
3. RS Kariadi bangun satu gedung lagi buat tampung lonjakan pasien COVID-19
Sedangkan, Kasubag Humas RSUP dr Kariadi, Parna menerangkan pihaknya kini membangun satu gedung tambahan untuk menampung para pasien COVID-19 jika terjadi peningkatan.
"Satu gedung sudah kita siapkan buat menambah jumlah kamar perawatan COVID-19. Yang ada sekarang, kita punya beberapa bangsal dan dua ruang isolasi, kondisinya masih bisa menampung pasien COVID-19," bebernya.
Senada juga disampaikan Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan RSUP dr Kariadi, Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun Sp PD-KEMD. Menurutnya dengan kondisi rumah sakitnya yang rutin menerima semua pasien COVID-19 dari kabupaten/kota, jumlah bangsalnya masih tersedia.
"Kapasitas ruangan kita di IGD ada empat, di Ruang Rajawali ada 14, terus kalau ditotal semuanya saat ini ada 40 lebih. Tapi kalau ada peningkatan pasien, ya tentunya akan kita tingkatkan. Kesiapan tempat isolasi masih tersedia," katanya.
4. RS Wongsonegoro sediakan satu ruangan khusus bayi yang terpapar COVID-19
Dilain pihak, Dirut RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati merinci di rumah sakitnya ada 131 ruangan. Meliputi 103 ruang isolasi, 12 ICU isolasi, 13 IGD isolasi, dua ruangan isolasi PICU dan satu ruangan khusus bayi baru lahir yang terpapar COVID-19.
"Di hari ini, kita ada 74 pasien di ruang isolasi. Kalau dilihat sekarang, situasinya masih cukup. Kita sudah upayakan agar pasien COVID-19 tertampung di setiap bangsal," tandasnya.
Baca Juga: 8 Paslon Pilkada Jateng Hari ini Jalani Tes Psikologi di RS Kariadi