Sepi Manggung, Anak Band Banting Setir Jualan Jamu, Omset Ratusan Ribu

Produk jamunya telah sampai ke Jakarta

Magelang, IDN Times - Pandemik COVID-19 berimbas ke segala lini mulai dari kesehatan, ekonomi hingga ke hiburan. Meskipun begitu wabah tak menyurutkan kreatifitas dan jiwa wira usaha.

Baca Juga: Catat! Rute, Lokasi, Beserta Tips Liburan ke Bukit Barede di Magelang

1. Jual jamu demi menghidupi keluarga

Sepi Manggung, Anak Band Banting Setir Jualan Jamu, Omset Ratusan RibuPinterest.com/tastemade

Adalah Haries Saprila (36) seorang pemain musik asal Magelang yang beralih menggeluti produk jamu karena pandemik COVID-19.

Seniman musik yang meruapakan anak band ini menggeluti usaha barunya berjualan jamu. Haries yang merupakan pemain musik sebuah grup band di Yogyakarta saat ditemui di rumahnya di Dusun Bayanan, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu, mengatakan dirinya kini menekuni jamu demi menghidupi keluarga akibat terdampak pandemi COVID-19.

Di masa pandemi ini, katanya, otomatis dunia hiburan termasuk musik libur total, padahal harus ada pemasukan untuk menafkahi keluarga.

2. Produksi jamu sejak pertengahan April 2020

Sepi Manggung, Anak Band Banting Setir Jualan Jamu, Omset Ratusan Ribuinstagram.com/summerqueen.bali

Haries mengaku mulai memproduksi jamu pada pertengahan April 2020, saat terasa sekali tidak ada pemasukan dari musik, karena tempat dia mencari nafkah di band Eskla Music di Yogyakarta sepi order untuk manggung.

"Saya harus berinovasi, memutar otak bagaimana saya harus mendapatkan pemasukan dan saya berpikir mengapa jamu yang saya bikin ini tidak saya pasarkan saja, apalagi jamu ini bisa bermanfaat untuk orang lain yakni untuk meningkatkan imunitas," kata bapak dua anak ini.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Ia menyampaikan pada awalnya memang dirinya suka minum jamu dan mendapat ilmu membuat jamu dari tetangganya kemudian mencoba membuat jamu untuk diminum sendiri.

3. Sehari rata-rata bisa menjual 35 botol jamu

Sepi Manggung, Anak Band Banting Setir Jualan Jamu, Omset Ratusan RibuWikipedia

Ia menyebutkan saat ini ada dua produk jamu yang telah dipasarkan, yakni kunyit asam dan rempah keraton. Namun yang kini laris adalah jamu kunyit asam, rata-rata per hari dapat menjual 25-35 botol.

Produk dengan label "Jamu Migunani" ini, ada dua jenis ukuran botol kunyit asam, yakni botol besar 50 mililiter dengan harga Rp12.500 dan botol kecil 250 mililiter harga Rp7.500. Sehari Haries mampu mengantongi uang minimal Rp180 ribu.

Keistimewaan jamu yang diproduksinya terletak pada bahan baku dan rasanya. Jamu kunyit asam yang diproduksinya menggunakan kunyit empu, gula aren asli, asam jawa dan tanpa bahan pengawet.

4. Produk jamunya telah merambah Jakarta hingga Malang

Sepi Manggung, Anak Band Banting Setir Jualan Jamu, Omset Ratusan Ribuajourneybespoke.com

Ia menuturkan penjualannya semula dipasarkan pada teman-teman dan saudara, kemudian dari mulut ke mulut serta penjualan online, kini sudah menyebar bahkan ada permintaan dari Purwokerto, Jakarta, dan Malang.

"Beberapa reseller juga ada yang sudah bergabung dengan kami. Penghasilan dari membuat jamu ini cukup lumayan, bisa untuk menyambung hidup. Seandainya nanti dunia hiburan atau musik sudah bangkit lagi, selain bermusik kami tetap akan memproduksi jamu," katanya.

Baca Juga: 6 Jurusan Kuliah Paling Diminati di Universitas Tidar Magelang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya